"Alasannya kenapa kita bilang sangat improve karena di seri ini memakai hybrid AF, penggabungan face detect AF dan contrast detect AF," jelas Hadi Surya, Samsung Digital Imaging Product Specialist, Samsung Electronics Indonesia dalam acara Media Workshop Samsung NX300 di Tiger Islands Village & Eco Resort, Jakarta.
Kecepatan autofocus ini menguntungkan bagi mereka yang ingin mengambil gambar bergerak seperti event olahraga, atau memotret anak-anak. Kecepatan autofocus ini menemani kemampuan shutter speednya yang bisa mencapai 1/6000s.
NX300 sendiri diposisikan di antara NX20 dan NX1000. Adapun untuk image enginenya, Samsung memakai DRIMe IV yang diklaim handal dalam hal penangkapan gambar cepat dan pengurangan noise.
Satu hal yang juga disoroti adalah kemampuannya menangkap foto dan video dalam format 3D. Namun yang patut dicatat adalah jika pengguna ingin menciptakan konten 3Dnya sendiri, kamera tersebut harus dipasangkan lensa 2D/3D dari Samsung yang ditawarkan sebagai optional, alias bukan sebagai lensa kit.
Adapun spesifikasi lainnnya adalah display Amoled 3,31 inch jenis tilt, koneksi jaringan dual WiFi, aplikasi smart camera 2.0, sensor CMOS APS-C 20,3 MP dan ISO maksimal 25600.
Kamera yang memadukan desain retro nan stylish ini sudah tersedia di Tanah Air dengan banderol harga Rp 8 juta plus lensa kit 18-55mm. Ia tersedia dengan pilihan warna putih, hitam dan cokelat.
"Seri ini adalah major improvement di NX series, enginenya beda, wifi diupgrade, AF nya jauh lebih baik," tambah Hadi, Rabu (15/5/2013).
Lensa 3Dnya sendiri tersedia dalam rentang fokal 45mm f/1.8 yang bisa didapat dengan harga Rp 4,5 juta. Lensa tersebut melengkapi jajaran lensa mirrorless milik Samsung yang berjumlah 12 lensa.
Dengan kecepatan autofocus yang dimiliki, Samsung menggandeng manusia tercepat di dunia Usain Bolt sebagai brand ambassador NX300. Seperti diberitakan sebelumnya, di tahun ini Samsung memang memfokuskan diri di mirrorless untuk bisnis kamera.
Dalam kesempatan yang sama, hadir fotografer senior Arbain Rambey. Ia meyakini, dalam beberapa tahun ke depan kamera mirrorless berpotensi menggeser kamera large format dan medium format.
(sha/ash)
