Menilik Plus Minus BYOD

Jakarta - Bring Your Own Device (BYOD) menciptakan tren baru untuk bekerja menggunakan device di manapun dan kapanpun. Tapi BYOD juga mempunyai sisi positif dan negatif. Apa saja?

Menurut Chief Digital Services Officer XL Axiata Dian Siswarini, manfaat BYOD tentu dapat menciptakan peluang tenaga kerja yang lebih mobile, tak dibatasi meja di kantor.


"Selain itu dengan BYOD akan menciptakan keuntungan dari sisi efisiensi, kemudian tingkat happiness yang lebih tinggi di antara karyawan," kata Dian, di sela-sela seminar 'Ready or Not, BYOD is Here' di Hotel Kartika Chandra, Jakarta, Kamis (16/5/2013).


Dia juga percaya jika tingkat kebahagiaan di kalangan karyawan meningkat maka stimulus untuk inovasi juga bakal semakin besar, sehingga perusahaan akan mendapatkan lebih banyak ide-ide segar.


"Di kondisi Jakarta yang sering terkendala macet ini juga membuat BYOD cukup bagus untuk diterapkan, karena mampu memberikan mood balance yang lebih baik. Karena pengguna bisa bekerja di manapun," imbuh Dian.


Teguh Prasetya, Founder Indonesia Cloud Forum menambahkan, dari hasil survei yang dilakukan pihaknya memperlihatkan bahwa banyak karyawan menginginkan bekerja di luar kantor.


"Sebanyak 40% menginginkan bekerja di luar kantor, sedangkan 44% masih ingin bekerja di kantor. Sedangkan sisanya berharap, dapat bekerja di kafe," kata Teguh.


Sementara itu dikatakan Dian, BYOD juga a mempunyai sisi negatif yang tak bisa dilepaskan. Khususnya dalam kompleksitas perangkat yang digunakan untuk bekerja.


"Ada kecenderungan memakai device berbeda-beda dengan OS-nya bervariasi. Itu harus mempunyai device management mumpuni," sambungnya.


Lebih lanjut Dian mancontohkan, pengguna BYOD biasanya lebih ingin menggunakan perangkat sendiri untuk bekerja. Sah-sah saja, tapi masalahnya ketika aplikasi keamanan dan backup yang dipunyai pengguna tidak sesuai dengan standar perusahaan.


(tyo/ash)