Aplikasi Scan Pembuluh Darah Mahasiswa ITB Curi Perhatian

Tokyo - Tiga mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) yang berhasil membuat aplikasi pemanfaatan pembuluh darah menarik perhatian Fujitsu. Selain diboyong ke Jepang, hasil karya mereka juga akan dibantu ke tahap komersil setelah tampil jadi juara Fujitsu Innovation Challenge 2013.

Aplikasi yang dikembangkan oleh Bagus Hanindito, Wisnu Wijayanto dan Cindy Agustina ini memang unik. Sistem yang mereka buat bisa dipakai untuk sistem absensi sekaligus memeriksa kondisi kesehatan para penggunanya.


Sistem yang mulai dikembangkan itu diklaim lebih baik dari perangkat finger print dalam beberapa hal, umpamanya dari soal higienis. Sebab pengguna tak perlu bersentuhan maka keseterilan perangkat lebih terjaga. Belum lagi soal keamanan di mana sistem ini diklaim tidak bisa disadap.


Aplikasi yang dibuat dari bahasa permograman C++ itu dikembangkan pada platform Fujitsu Palmsecure, hal itulah yang membuat produsen asal Jepang tersebut jatuh hati.


"Aplikasi ini akan kita bawa ke bagian development untuk terus dikembangkan. Nanti para mahasiswa juga akan kami ajarkan bagaimana cara menguangkannya," ujar Nuraini Kurnia, Country Head of Marketing Fujitsu Indonesia, di Tokyo International Forum, 15-16 Mei 2013, yang dihadiri detikINET.


Hingga saat ini aplikasi tersebut masih terus dikembangkan. Bahkan ketiga mahasiswa yang masih duduk di semester 4 itu diminta mempresentasikan hasil karyanya di depan para arsitek software Fujitsu. Jika menarik, bukan tidak mungkin aplikasi tersebut bisa mendatangkan uang bagi ketiga mahasiswa Indonesia ini.


PalmSecure


Teknologi PalmSecure yang diciptakan Fujitsu menggunakan otentikasi pembuluh darah telapak tangan, teknologi ini diharapkan dapat menciptakan aplikasi human-centric yang lebih kuat jika dibandingkan dengan sistem yang hanya menggunakan otentikasi mesin.


Teknologi otentikasi pembuluh darah PalmSecure menggunakan pola vaskular untuk mengidentifikasi data personal. Pengenal pembuluh darah tergolong aman karena otentikasi data terdapat dalam tubuh, sehingga sangat mustahil untuk dipalsukan.


Karakter unik ini telah membuat pengenal pembuluh darah telapak tangan menjadi populer, digunakan khususnya untuk hal keamanan, dan umumnya digunakan untuk sistem waktu kehadiran.


PalmSecure menawarkan solusi yang mudah digunakan dan higienis untuk verifikasi identitas. Alat pendeteksi pembuluh darah telapak tangan dapat digunakan tanpa kontak langsung dan dapat digunakan dengan tangan yang kotor atau kulit tangan yang sedang terluka.


Di Eropa, penggunaan teknologi otentikasi pembuluh darah telapak tangan telah banyak digunakan bersama dengan berbagai aplikasi di bermacam industri seperti finansial, kesehatan, keamanan gedung dan fasilitas layanan publik. Hal ini pun diharapkan bisa dapat segera juga digunakan di Indonesia.


(eno/ash)