Kembali ke beberapa waktu lalu, saat itu pengguna Apple dibuat heboh dengan serangan malware yang menyusup melalui lubang di Flash dan Javacsript. Apple pun bertindak cepat, dengan menghentikan dukungan dari kedua layanan tersebut.
"Tapi masih ada cara lain yang dilakukan oleh penjahat cyber untuk menjebak pengguna Mac. Salah satunya adalah dengan menggunakan metode phising," kata Malware Expert Global Research & Analysis Kaspersky Sergey Golovanov, di sela-sela acara Safeguarding Multi-device World, Moscow, Rusia yang diikuti oleh detikINET.
Siapa sangka, metode yang sudah dikenal lama ini jadi salah satu cara untuk memancing pengguna Apple. Mereka biasanya mengirimkan pancingan melalui email, yang oleh orang awam langsung diklik.
"Setelah mereka mengklik, penjahat akan mengelabui korban dengan membawanya ke situs Apple yang palsu. Di situs palsu tersebut, korban diminta memasukkan nama akun Apple miliknya," lanjut Sergey.
Akun Apple yang biasa digunakan untuk bertransaksi di App Store atau iTunes, memang berisi informasi kartu kredit.
"Di situs palsu itu, selain meminta nama akun dan password, biasanya pengguna akan disuruh untuk mengisi kembali informasi kartu kredit," tambahnya.
Tampilan situs yang mirip situs resmi Apple.
Pengguna produk Apple antara tidak menyadari dan mempercayai mengenai keadaan ini. Pasalnya, menurut hasil survei yang dilakukan oleh Kaspersky, 85% pengguna Mac masih belum peduli mengenai masalah tersebut.
Sergey juga melirik ke belakang, dimana sebetulnya banyak kasus serangan yang menimpa pengguna Mac, baik laptop maupun yang desktop.
“Dahulu setidaknya ada 7.000 botnet yang dibuat untuk menyerang Mac dan 28% pengguna Mac masih terjangkiti masalah tersebut hingga saat ini,” tandasnya.
(tyo/ash)