IBM: Siri Bukan Teknologi Masa Depan

Orlando - Siri yang disematkan Apple di iPhone, diakui cukup sukses sampai ditiru oleh banyak kompetitornya. Namun menurut petinggi IBM, fitur asisten digital berbasis suara itu sudah ada cukup lama dan bukan teknologi masa depan.

Di sela acara IBM Enterprise 2013 di Orlando, AS, detikINET bersama sejumlah media teknologi dari Ekuador, Uruguay, Meksiko, Jerman, dan Filipina, mendapat kesempatan untuk mewawancarai Greg Lotko, Vice President & Business Line Executive for System Z IBM.


Dalam kesempatan itu, Greg membicarakan bagaimana mainframe yang dikuasai IBM telah bertransformasi menjadi banyak turunan teknologi, termasuk untuk mengelola big data, cloud computing, dan sebagainya. Bahkan sampai ke pembuatan pesawat ulang-alik luar angkasa yang digunakan NASA.


Karena pembahasannya terlalu teknis, media dari Ekuador coba mencairkan suasana dengan mengalihkan pembicaraan lebih ke soal tren teknologi yang lebih mudah dicerna. Misalnya saja, teknologi sehari-hari seperti tren smartphone.


Dalam keynote speech acara Enterprise 2013 ini, IBM memang sempat menyebut smartphone sebagai salah satu pemicu tren big data. Senior Vice President System & Technology IBM, Tom Rosamilia, bahkan menyebut dalam sehari saja bisa tercipta 2,5 miliar gigabyte data. Yang tentu saja, sebagian besar berasal dari akses mobile data.


Menimpali statement koleganya, Greg membenarkan bahwa pemicu terbesar dari big data saat ini memang berasal dari mobile, social media, dan cloud computing. Keempat tren ini saling berkaitan satu sama lain menghasilkan miliaran data tercipta setiap hari.


Namun ketika ditanya apa saja teknologi masa depan yang akan menjadi pemicu big data, Greg dengan santai menjawab, yang pasti bukan Siri. Next


(rou/rou)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!