Hari Gini Masih Kerja dari Kantor?

Orlando - Pertanyaan macam ini kalau ditanyakan ke sejumlah perusahaan teknologi di luar negeri sana, mungkin mereka akan tertawa. Dengan segala kemudahan teknologi, tak ada lagi cerita harus datang setiap hari untuk duduk manis di kantor.

Budaya kerja tanpa perlu ngantor ini sejatinya sudah dimulai oleh beberapa perusahaan teknologi sejak beberapa tahun lalu. Microsoft contohnya, detikINET pernah berkunjung ke kantor barunya di regional.


Fisik kantor memang tetap ada, bahkan tampil ciamik desain interior dan segala perlengkapan kantornya. Tapi jangan ditanya ke mana para pegawainya, hampir tak kelihatan batang hidungnya. Paling hanya beberapa orang saja yang masih ngantor.


Orang Microsoft sana bilang, "kami tak perlu ngantor tiap hari. Toh, hampir separuh karyawan kami tiap hari keluar meeting bisnis atau abroad ke luar negeri. Jadi ngantor seperlunya saja kalau benar-benar butuh ketemuan untuk meeting yang penting banget."


Budaya macam ini juga diterapkan oleh perusahaan teknologi lainnya seperti Google, Yahoo, Facebook, serta IBM. Saat ditemui detikINET di sela IBM Enterprise 2013, di Orlando, AS, Chief Operating Officer IBM Jeanette Horan bahkan bilang hampir separuh karyawannya bekerja dari luar kantor.


"Kami punya total 470 ribu karyawan, 130 ribu kontraktor, dan 100 ribu bisnis partner. Tapi 40% di antaranya bekerja secara remote. Sekarang sudah eranya BYOD (bring your own device) dan cloud computing, jadi mobile working bisa dari mana saja, yang penting hasilnya memuaskan," kata dia.


Kalau melihat hasilnya, memang benar memuaskan. Terbukti, IBM mencatatkan pendapatan USD 104,5 miliar tahun lalu. Pencapaian fantastis ini diharapkan masih bisa terus dipertahankan dengan produktivitas mereka dengan berbagai inovasi perusahaan.


Di kuartal ketiga 2013 ini, IBM berhasil membukukan keuntungan sebesar USD 4,04 miliar atau naik 6% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Namun sayangnya, kenaikan keuntungan ini bukan ditopang oleh kinerja top line yang kinclong, tetapi lebih banyak karena faktor akuntansi, terutama pajak.


IBM juga mengalami penurunan pendapatan sekitar 4% di kuartal ketiga ini atau USD 23,7 miliar karena lemahnya kinerja di bisnis hardware, pasar internasional, dan teknologi. Kinerja yang kurang kinclong ini karena turunnya penjualan di pasar internasional sekitar 9%. Padahal, pasokan pendapatan dari pasar ini sekitar 25% bagi total omzet. Pasar di China yang melambat dianggap menjadi pemicu lemahnya penjualan IBM.


(rou/fyk)


Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!