Demi Axis, XL Siap Ikut Tata Ulang Frekuensi

Jakarta - Demi memuluskan proses konsolidasi dengan Axis, XL Axiata mengaku tak masalah bila ada tata ulang (rebalancing) frekuensi, bila memang diperlukan untuk peningkatan sumber daya yang lebih optimal untuk mobile broadband.

Bahkan CEO XL Axiata Hasnul Suhaimi mengusulkan agar hal pertama yang perlu ditata ulang itu di rentang frekuensi 2,1 GHz yang selama ini digunakan untuk layanan 3G.


"Karena ada potensi interferensi terutama dari sinyal PCS 1.900 MHz. Seharusnya itu dulu (2.1 GHz-red.) yang harus diselesaikan karena kalau tetap ada, tidak efisien penggunaannya," kata Hasnul di Kuningan City, Jumat (25/10/2013).


Tak cuma masalah di pita 2.1 GHz, jika di frekuensi tersebur sudah selesai masalah interferensi, maka bisa dilanjutkan ke 1.800 MHz. Sebab di spektrum ini juga perlu ditata ulang kembali.


"Sebab sekarang posisi penempatan tidak contigous (berdampingan). Apalagi Long Term Evolution (LTE) potensinya berjalan di sini,” katanya lagi.


Pun demikian, Hasnul juga masih menyimpan harapan XL dapat menggunakan alokasi frekuensi secara otomatis, pasca melakukan konsolidasi terhadap Axis.


"Tetapi isu tambahan kepemilikan ini kalau XL kan sedang diusahakan dengan membeli Axis. Kita harapkan dengan membeli Axis otomatis dapat frekuensinya,” harapnya.Next


(tyo/ash)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!