Sayembara yang sudah digelar rutin oleh Google ini sudah digelar sejak tahun 2010 lalu. Ini dilakukan untuk mendorong peneliti keamanan dalam mencari dan melaporkan bug dalam rentannya sistem keamanan Google.
Sejauh ini, Google sudah memberikan setidaknya 200 ke hacker putih tersebut dengan jumlah terbesar diberikan kepada pemuda 17 tahun sebesar USD 150 ribu.
Pemuda yang menemukan masalah keamanan di Google Chrome itu sendiri pada akhirnya bergabung dengan Google di divisi keamanan Project Zero sebagai pekerja paruh waktu. Demikian yang dikutip dari Business Insider, Senin (2/2/2015).
Sebelumnya, Google belum lama ini membeberkan lubang keamanan yang terdapat di sistem operasi Microsoft Windows 8.1. Microsoft pun marah-marah karena sebenarnya, mereka sudah bersiap menambal celah keamanan tersebut.
"Kami sudah meminta agar Google bekerja sama dengan kami untuk melindungi konsumen dengan menahan detail sampai kami merilis perbaikan," demikian keluhan Chris Betz, Senior Director of Research Microsoft.
(tyo/tyo)