Nama wanita itu Justine Sacco. Dulu, ia punya karir cemerlang sebagai konsultan PR di perusahaan InterActiv Corp di New York. Semuanya berakhir begitu cepat pada Desember 2013 saat ia akan masuk ke pesawat terbang menuju Afrika Selatan.
Sebelum terbang itulah, Justine menulis tweet yang kemudian menghancurkan hidupnya. "Mau pergi ke Afrika. Semoga aku tak kena ADIS. Hanya bercanda kok. Aku kan orang kulit putih," begitu kurang lebih kicauan yang ia tulis di Twitter.
Postingan itu dinilai bernada rasis dan menghina orang Afrika. Saat Justine masih di pesawat, tweet itu menyebar ke mana-mana, menjadi trending topic Twitter dan banyak orang marah besar pada Justine. Banyak yang meminta ia dipecat dari jabatannya.
Justine yang mematikan ponselnya selama penerbangan, tidak tahu kehebohan yang terjadi akibat kicauannya semula. Pendaratannya di Cape Town pun ditunggu-tunggu publik Twitter untuk mengetahui bagaimana reaksinya setelah dikritik habis habisan.
"Itu adalah komentar ofensif yang tidak sesuai dengan pandangan dan nilai IAC. Sayangnya, pegawai itu sedang tidak dapat dihubungi dalam sebuah penerbangan internasional, namun ini adalah sesuatu yang sangat serius dan kami akan mengambil aksi yang diperlukan," kata IAC yang tak mau reputasinya tercoreng gara-gara ulah Justine.
Justine akhirnya mendarat di Cape Town. Betapa terkejut dia setelah menyalakan ponselnya dan melihat kehebohan yang terjadi. Dia langsung menghapus tweet beserta akunnya di Twitter. Tak hanya itu, ia juga menghapus akun Facebook dan Instagramnya, tapi tanpa meminta maaf.
Berita tentang tweet rasisnya ditayangkan media besar mancanegara, termasuk New York Times, CNN, ABC, BBC dan sebagainya. Tak lama kemudian, Justine akhirnya meminta maaf setelah dihubungi oleh kantornya. Tapi nasi sudah menjadi bubur, Justine kemudian dipecat. Next
(fyk/fyk)