Di Instagram, wanita ini memakai nama Mortao Maotor yang sepertinya bukan nama asli. Di website jejaring kepunyaan Facebook itu, dia sudah memajang hampir 18 ribu foto. Hampir semuanya adalah foto wajahnya atau bagian tubuh yang lain seperti kaki.
Diperkirakan setiap minggu, Mortao memajang sekitar 200 foto selfie baru. Posenya bermacam-macam, kadang juga bersama hewan peliharaannya.
Dikutip detikINET dari Sydney Morning Herald, Rabu (4/2/2015), diketahui kalau Mortao tinggal di Bangkok. Dan usianya sekitar 40 tahun meski masih terlihat lebih muda.
Mortao tak mau banyak berbicara pada media. Suaminya memiliki sebuah toko antik bernama Room of Art. Memang tidak semua fotonya selfie, kadang ia memotret makanan dan benda lain. Namun mayoritas adalah foto dirinya sendiri.
Fenomena obsesi selfie ini menarik perhatian akademisi. Dr Shanton Chang, dosen University of Melbourne mengatakan bahwa memang orang bisa kecanduan selfie.
"Pertama kali memang terasa sebagai hal yang menyenangkan, namun Anda bisa terus mengulanginya untuk dipamerkan. Semakin banyak yang Anda pajang, semakin banyak komentar dan semakin banyak like," ucap Shanton.
Tapi Shanton menyatakan selfie berlebihan juga kurang baik. "Ratusan selfie setiap minggu bukan tindakan yang moderat," katanya.
Ia memaparkan bahwa memang selfie bisa membuat semua orang bisa menjadi selebritis di internet. Mereka bisa dibicarakan oleh banyak orang jika selfienya menarik. Ini juga yang bisa bikin kecanduan.
"Anda tidak perlu menjadi selebritis untuk menjadi selebriti. Anda bisa menjadi sebuah sensasi di internet," pungkas dia.
(fyk/ash)