Phablet Huawei Ascend Mate (Ist/Tabtimes)
Jakarta - Phablet diprediksi akan kian diminati konsumen di 2013 ini. Pasalnya, ponsel berukuran jumbo ini terus mengalami pelonjakan permintaan dari tahun ke tahun.
Sepanjang 2012 menjadi tahun yang luar biasa untuk perangkat mobile di Indonesia. Pertumbuhan mencapai 15% dari tahun ke tahun dengan total pengapalan 55 juta unit, dan pengapalan tablet mencapai 1,6 juta unit. Pencapaian ini tiga kali lipat dari angka yang diukir di tahun sebelumnya.
Pada akhir kuartal IV 2012, IDC mencatat 6,8 juta dari total unit yang dikapalkan adalah ponsel pintar. Menariknya, tren terhadap ponsel pintar dengan layar besar yang memiliki fungsi tablet -- atau dijuluki phablet -- mendapat permintaan cukup tinggi.
Saat ini, IDC mencatat pasar phablet menguasai 8% dari total 6,8 juta ponsel pintar yang dikapalkan sampai akhir 2012. Dengan proyeksi 8,5 juta unit ponsel pintar dikapalkan pada akhir tahun 2013, IDC melihat pangsa pasar perangkat phablet dapat terus meningkat. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya peluncuran model-model baru yang terus menarik perhatian para masyarakat perkotaan Indonesia.
"Meningkatnya pemakaian perangkat tablet dengan layar yang lebih kecil memberikan gambaran adanya potensi untuk pasar phablet, dimana 75% dari total tablet yang dikapalkan pada tahun 2012 memiliki ukuran layar antara 7-8 inch," kata Darwin Lie, Market Analyst IDC Indonesia, dalam keterangan yang diterima detikINET, Kamis (14/3/2013).
Sebuah survei terbaru menunjukkan 62% penduduk Indonesia masih tertarik dengan tablet berukuran layar 8-10 inch. Hal ini menunjukkan adanya potensi yang masih sangat besar untuk tahun mendatang.
Dengan pertumbuhan TI yang terus meningkat di Indonesia, permintaan terhadap penyatuan dua perangkat ini diharapkan juga terus bertambah. Ponsel pintar diharapkan menjadi penggerak utama dari transformasi ini, karena perangkat ini kian populer dalam kehidupan bersosial.
Terlepas dari hal di atas, perlu juga diketahui bahwa segmen feature phone diperkirakan masih tumbuh 8% sampai akhir tahun 2013. Hal ini disebabkan fungsi feature phone terus berkembang dengan menyediakan kemampuan 2.5G dan 3G.
Penyebaran perangkat ini pun semakin luas hingga merambah ke Timur Indonesia. Umumnya di wiayah-wilayah ini feature phone ditawarkan sebagai 'point-of entry' pertama bagi masyarakat untuk menjadi bagian dari dunia yang terkoneksi internet.
( eno / rns )
Tetap update informasi di manapun dengan http://m.detik.com dari browser ponsel anda!