Regenerasi Pelanggan, Telkomsel Garap Youth Community




Ilustrasi (hasan/detikfoto)


Bandung - Tahun 2013 ini Telkomsel sedang menggarap youth community untuk regenerasi pelanggannya. Dengan merambah kalangan pelajar, diharapkan pertumbuhan pelanggan dari usia remaja bisa mencapai 14 persen.

Hal itu disampaikan Head of Sales and Customer Care Division Telkomsel Regional Jawa Barat, Erick Noviantoro usai penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) tentang program loyalti Telkomsel di SMPN 2 Bandung, Jalan Sumatera No 42 Bandung, Jumat (15/3/2013).


Data terakhir pada Februari 2013, jumlah pelanggan Telkomsel di Jabar mencapai 11,5 juta pelanggan. Tahun ini diharapkan ada pertumbuhan sebanyak 14 persen dari kalangan anak muda.


"Kita harapkan ada pertumbuhan pelanggan 14 persen dari anak muda. Karena kita sedang mengarap Youth Community untuk penerus konsumen. Jangan sampai lari ke provider lain," ujarnya.


Untuk mencapai target tersebut, Telkomsel saat ini memiliki program Closed User Group khusus untuk siswa dan guru. Dengan paket Rp 10.000 akan mendapat bonus pula 5000, gratis telepon, sms ke sesama anggota komunitas sepuasnya 24 jam selama 30 hari.


"Program tersebut diharapkan bisa meraih pelanggan khususnya segmen Telkomsel School Community (TSC)," ungkapnya.


Hari ini Telkomsel dan SMPN 2 juga melakukan perjanjian kerja sama yang berisi tentang program loyalty dari Telkomsel untuk SMPN 2 Bandung. Telkomsel memberikan 1 set ring basket portable termasuk pembangunan konstruksi tiang besi kepada SMPN 2 Bandung.


"Melalui kerjasama ini, kedepannya Telkomsel akan aktif memberikan sosialisasi produk dan layanan. Mudah-mudahan dengan bergabungnya SMPN 2 Bandung ini menjadi TSC, seluruh program loyalty Telkomsel khususnya anggota TSC dapat dinikmati oleh siswa dan guru di SMPN 2 Bandung ini," ujarnya.


Sementara itu Kepala Sekolah SMPN 2 Bandung Nandi Supriyadi menyambut baik kerjasama dengan pihak Telkomsel. Selain dalam bentuk fasilitas sarana prasarana, ia berharap ke depannya bisa bekerja sama dalam bentuk materi ilmu pengetahuan.


"Bisa saja nanti dimasukan ke dalam ekstra kurikuler, dengan materi digital broadband misalnya," ucap Nandi.


( avi / sha )


Tetap update informasi di manapun dengan http://m.detik.com dari browser ponsel anda!