Apple Menguat Setelah Taklukkan Raja Operator China

Jakarta - Gebrakan Apple yang berhasil menyegel kerja sama dengan salah satu operator terbesar di dunia, China Mobile, membuat saham produsen iPhone dan iPad itu makin menguat jelang tutup tahun 2013.

Kerja sama bundling dengan operator telekomunikasi yang memiliki lebih dari 760 juta pelanggan itu telah membuat saham Apple di Wall Street bergerak positif. Indeks Dow Jones dan S&P 500 juga ikut mencetak rekor baru didorong oleh penguatan saham-saham teknologi yang membuntuti Apple.


Seperti detikINET kutip dari Reuters, Selasa (24/12/2013), Saham Apple berhasil naik 3,8% ke level USD 570,09 per lembar sejak pengumuman distribusi iPhone untuk bundling dengan China Mobile yang telah mengadopsi layanan 4G LTE.


Apple menyatakan, bundling iPhone 5C dan 5S bersama China Mobile akan tersedia mulai 17 Januari 2014. Pemesanan kedua seri iPhone terbaru itu rencananya mulai dibuka bulan Desember ini.


China memang menjadi pasar seksi bagi vendor smartphone karena populasinya yang begitu besar. Tak heran jika kesepakatan dengan China Mobile ini membuka kesempatan bagi Apple untuk memperluas basis pengguna iPhone.


China Mobile diprediksi bisa meraih sampai 17 juta pengguna baru iPhone di tahun 2014. Lebih besar dari penjualan iPhone selama 12 bulan sampai September 2013, yang berjumlah 16,8 juta.


Menurut perhitungan lembaga riset Canalys, Apple masih terlempar dari jajaran lima besar produsen smartphone yang beroperasi di negeri panda. Kerja sama dengan China Mobile pun menjadi modal Apple untuk merangsek posisi papan atas. Terutama melawan Samsung, musuh bebuyutannya yang jadi penguasa di sana.Next


(rou/rou)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!