Aplikasi JAFID Pantau Banjir Jakarta

Jakarta - Sejak zaman Belanda, Jakarta kerap menjadi langganan banjir. Pemerintah DKI Jakarta telah melakukan berbagai upaya untuk mengurangi kerugian dari dampak bencana banjir. Salah satunya membangun sistem informasi bencana partisipatif.

Program tersebut dikembangkan khusus oleh Fujitsu Indonesia untuk Badan Penganggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta. Lewat program ini memungkinkan warga untuk berbagi informasi bencana secara bersama-sama dengan menggunakan aplikasi JAFID dari smartphone.


Nantinya masyarakat dapat mengirimkan gambar maupun komentar lewat smartphone. Berdasarkan lokasi yang terpancar dari GPS di smartphone tersebut, sistem kemudian akan mengakumulasi dan memplot seluruh informasi yang masuk.


Mulai dari tingkat curah hujan hingga ketinggian permukaan air sungai ke dalam sebuah peta. Semakin banyak warga yang menggunakan aplikasi ini, maka semakin banyak pula informasi yang dapat disajikan.



Warga juga dapat mengakses informasi tersebut melalui aplikasi smartphone. Sistem tersebut terhubung dengan Disaster Information Management System (DIMS) milik BPBD DKI Jakarta. Sehingga pada saat terjadi bencana, sistem tersebut mengirimkan sinyal peringatan bencana secara langsung tanpa jeda waktu ke seluruh perangkat yang telah terinstal aplikasi tersebut.


BPBD DKI Jakarta akan mulai program sistem berbagai informasi bencana pada bulan Maret ini. Aplikasi JAFID sendiri sudah dapat diunduh secara gratis di Google Play Store.


(ash/ash)