Harapannya, 4G terus berkembang agar layanan seluler generasi keempat ini bisa dinikmati oleh seluruh masyarakat Indonesia. Tak hanya di kota-kota besar saja, tapi juga di kota-kota kecil di seluruh pelosok Indonesia sesuai roadmap Indonesia Broadband Plan 2014-2019.
Menurut Johnny Swandy Sjam, Ketua Komite Tetap Bidang Telekomunikasi Kadin Indonesia, bicara soal 4G memang tak bisa terlepas dari 4C, yakni Connectivity, Content, Commerce, dan Community.
"Semua 4C ini saling terkait dan tak bisa dipisahkan satu sama lain kalau 4G mau sukses di Indonesia," ujarnya dalam diskusi '4G & Rich Content: a New Era of Indonesian Broadband' bersama Menkominfo Rudiantara dan seluruh stakeholder telekomunikasi di Balai Kartini, Jakarta, Selasa (24/3/2015).
Bicara soal Connectivity, 4G tak akan terlepas dari spektrum frekuensinya. Saat ini yang sudah resmi mendapat restu dari Kementerian Kominfo adalah di pita 900 MHz. Kemudian nanti ada yang menggunakan extended dari spektrum 800 MHz, ada juga refarming teknologi netral di 1.800 MHz. Dan selanjutnya dari 2,1 GHz dan 2,3 GHz.
Bahkan di masa depan, kata Johnny, kita juga akan mendapat warisan spektrum frekuensi emas selebar 100 MHz di rentang 700 MHz ketika rencana migrasi TV digital bisa dieksekusi dan dirampungkan dalam beberapa tahun ke depan.
Namun yang jadi permasalahan, selain spektrum 900 MHz yang sudah resmi untuk komersialisasi, spektrum lainnya masih perlu pembahasan lebih lanjut. Bagaimana kejelasan penataan 800 MHz, 1.800 MHz, 2,1 GHz, 2,3 GHz, sampai 700 MHz.Next
(rou/fyk)