Seru Abis! Ngegame dengan Augmented Reality

Jakarta - Pernahkah Anda membayangkan teknologi augmented reality seperti yang hadir di film Iron Man hadir di dunia nyata? Tunggu sampai Anda melihat video berikut ini.

Adalah Magic Leap, perusahaan yang bergerak di bidang teknologi augmented reality baru saja merilis sebuah video yang merepresentasikan teknologi canggih tersebut.


Dalam video berdurasi 1 menit 35 detik itu diperlihatkan bagaimana pengguna melakukan hal-hal umum, seperti mengecek email dan menonton YouTube dalam sudut pandang orang pertama (first person). Menariknya, semua hal itu tampil dengan objek 3D yang terlihat mengambang di sekelilingnya.


Gamer dapat dengan mudah menarik dan membuang objek yang ia inginkan. Tak cukup sampai di situ, video ini juga memperlihatkan keseruan pengguna dalam bermain game. Ambil senjata yang tersedia di atas meja, tekan tombol start, dan secara otomatis musuh-musuh berbentuk alien robot akan keluar dan menyerang pengguna dari segala penjuru.


Dalam pengoperasiannya, Magic Leap sebenarnya mirip dengan kinerja headset HoloLens milik Microsoft, dimana ia berfungsi menampilkan informasi yang dilihat pengguna secara hologram. Tapi hologram tersebut tak benar-benar diproyeksikan, melainkan hanya bisa dilihat melalui perangkat yang dipakai oleh pengguna.


Baik HoloLens maupun Magic Leap sama-sama diperkenalkan pertama kali pada bulan Januari 2015. Herannya, dikutip detikINET dari Gamespot, Selasa (24/3/2015), Magic Leap mengklaim jika karyawan di perusahaannya sudah bermain game augmented reality itu di sekitar tempat kerjanya.


Pun begitu, sepertinya video ini tak ubahnya sebuah video konsep, dimana efek 3D tersebut dikerjakan menggunakan Weta Workshop -- software yang dipakai untuk mengerjakan film Lord of the Ring. Lalu bagaimana dengan senjata? Bila mengacu dari Gamespot, untuk bagian senjata Magic Leap menggunakan properti asli, bukan bagian dari simulasi.


Magic Leap sendiri sudah berhasil mengumpulkan dana sebesar USD 542 juta yang tak lain merupakan hasil sokongan dari Google dan beberapa perusahaan besar lainnya. Sayangnya, startup misterius asal Amerika Serikat itu tak jadi memperlihatkan demo augmented reality-nya di ajang TED Conference 2015 di Vancouver, Kanada.


(ash/ash)