Berfoto Selfie, Obama Dikritik

Johannesburg - Keranjingan berfoto selfie tak hanya melanda orang biasa. Presiden Amerika Serikat Barack Obama pun tak mau ketinggalan mejeng. Sayang, Obama malah mendapat kritikan karena dinilai berfoto selfie di saat yang tidak tepat.

Obama memang menyampaikan pidato yang menyentuh dalam acara mengenang Nelson Mandela beberapa waktu lalu. Namun ada hal yang memicu perdebatan publik. Obama tampak berfoto dengan dua pemimpin dunia lainnya di sela-sela acara.


Yang menjadi perdebatan, Obama malah asyik berfoto saat mengikuti acara yang digelar di stadion Soweto Johannesburg, Afrika Selatan ini. Acara tersebut digelar untuk mengenang Mandela yang berpulang pada usia 95 tahun dan hal tersebut dianggap kurang pantas.


Dalam foto candid yang ditangkap wartawan AFP, terlihat Obama asyik berfoto menggunakan telepon genggam, dengan Perdana Menteri Denmark Helle Thorning-Shcmidt dan Perdana Menteri Inggris David Cameron.


Ketiganya tampak tersenyum lebar. Bahkan seperti dilansir AFP, Rabu (11/12/2013), Obama sempat terlihat membantu PM Denmark memegang telepon genggamnya.


Sementara itu, First Lady AS, Michelle Obama duduk di sebelah kiri Obama dan tampak tidak tertarik ikut berfoto. Pandangan mata Michelle terarah ke depan atau tepatnya ke podium, di mana para pemimpin dunia sedang menyampaikan penghormatan terakhir kepada pahlawan anti-apartheid tersebut.


Foto candid jepretan wartawan AFP tersebut menyebar luas di media sosial dan menuai beragam tanggapan. Namun kebanyakan mempertanyakan apakah aktivitas berfoto tersebut dilakukan pada momen yang tepat atau tidak.


"Seharusnya ada moratorium untuk 'selfie' dalam acara mengenang dan pemakaman, bukan?" kicau seorang pengguna Twitter bernama @JeffryHalverson.


"Inikah Selfie Paling Penting di 2013?," sindir situs berita AS, Buzzfeed. Media ini bahkan menekankan bahwa Michelle tampak tidak senang dengan kegiatan suaminya yang asyik berfoto di sebelahnya.


Menanggapi hal ini, kantor PM Inggris dan kantor Presiden Obama menolak berkomentar. Kantor PM Denmark pun belum memberikan tanggapan resmi terkait laporan ini. (nvc/rns)


Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!