Namun berselang beberapa bulan, fluktuasi harga mata uang Bitcoin ini mendatangkan rezeki nomplok sendiri kepada tiga orang tersebut. Mata uang ini melambung hingga mencapai USD 100 per 1 Bitcoin.
"Beberapa waktu lalu ada krisis di Siprus, hal ini membuat nilai tukar dolar dan euro pun jatuh. Ternyata banyak yang mengalihkannya ke Bitcoin karena memang harganya bagus di USD 8 sampai USD 9 per satu Bitcoin dan stabil," kata Oscar saat berbincang dengan detikFinance di kawasan Mampang, Jumat (13/12/2013).
Namun karena permintaan Bitcoin yang tinggi akhirnya 1 Bitcoin mencapai USD 100 sampai USD 200. "Atas dasar inilah kita mencari peluang untuk membuka bisnis perdagangan atau jual beli Bitcoin di Indonesia," kata Oscar yang menginisiasi pendirian Bitcoin Indonesia.
CEO dari PT Bumi Intermedia ini mengungkapkan, bisnis Bitcoin di Indonesia masih belum seramai di China maupun di Amerika sendiri. Namun seiring dengan fluktuasi Bitcoin yang cukup tinggi akhirnya banyak yang mulai berinvestasi di mata uang Bitcoin.
"Pekan lalu 1 Bitcoin itu mencapai USD 1.200 dan sekarang agak stabil di USD 900-an," kata dia.
Dengan jaringan yang luas dan keahlian di dunia marketing internet, Oscar mampu membeli Bitcoin dari beberapa pedagang di luar negeri untuk kemudian dijual kembali di Indonesia.Next
(dru/rou)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!