CEO Bitcoin Indonesia, Oscar Darmawan mengungkapkan kenaikan kurs Bitcoin ini dikarenakan semakin tingginya permintaan. Sementara suplainya terbatas.
"Jadi Bitcoin ini peredarannya terbatas, saat ini hanya 12 juta Bitcoin yang beredar maka kursnya juga tinggi," kata dia saat berbincang di kantor detikINET, Jumat (13/12/2013).
Dijelaskan Oscar, tingginya permintaan Bitcoin terjadi saat tahun 2012 di mana ketika itu negara Siprus tengah krisis dan di-bailout.
"Ternyata banyak investor yang mengalihkan dananya ke Bitcoin karena ketika itu 1 Bitcoin stabil di US$ 8 sampai US$ 9. Hal ini memicu tingginya permintaan Bitcoin," ungkap Oscar.
Lebih jauh Oscar mengatakan, ketika China dan India juga menggandrungi Bitcoin, otomatis kursnya langsung melambung tinggi hingga mencapai USD 1.200 per 1 Bitcoin.
"Namun kembali ke US$ 900 seperti saat ini karena otoritas China melarang penggunaan Bitcoin tersebut," jelasnya.
Pasar Bitcoin di China cukup mempengaruhi pasar Bitcoin dunia. Pasalnya, penggunaan Bitcoin di China kini mencapai 70% dari seluruh dunia.
Seperti pernah dibahas di detikFinance, fenomena Bitcoin ini memang menghebohkan otoritas moneter dan dunia maya. Mata uang ini digunakan untuk membeli berbagai macam jenis barang secara internasional dari ponsel sampai mobil.
(dru/eno)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!