Buku Digital: Bisnis 'Recehan' nan Menjanjikan

Jakarta - Para penulis lokal yang mencoba peruntungan menerbitkan bukunya secara digital, sebagian sudah mendapatkan hasilnya. Memang hitungannya masih 'recehan', namun setidaknya, arah berbisnisnya sudah benar.

Jualan buku secara online, potensinya cukup besar. Apalagi di Indonesia, satu orang bisa menggunakan sampai empat gadget, dimana rata-rata mempunyai dua smartphone, satu tablet, dan satu notebook.


Menurut penuturan Aris Sudewo, GM Mobile News & Directory Telkomsel, dari hasil survei yang dilakukan oleh Telkomsel diketahui bahwa rata-rata pengguna ponsel di Indonesia menghabiskan setidaknya tiga jam untuk memelototi ponselnya.


Dan 40%-50% dari aktivitas itu, sebagian besar dihabiskan untuk browsing baca berita, maupun membaca bacaan digital lainnya. “Ini artinya potensi itu ada. Namun memang, bila dibandingkan dengan Jepang, misalnya, kita eulture di Indonesia sendiri,” ujarnya.


Aris juga menyebutkan bukti lain betapa berpotensinya industri buku digital. Hal itu terlihat saat Telkomsel meluncurkan toko buku digital di Android dan iOS yang ternyata disambut cukup hangat.


Telkomsel juga meluncurkan aplikasi Qbaca dan Indobooks--yang merupakan hasil kerjasama dengan aplikasi pihak ketiga. Di Qbaca, Telkomsel sudah memasukkan setidaknya mem[unyai 200 judul buku.


“Sampai saat ini, aplikasi tersebut sudah di-download hingga 600 ribu kali. Itu cukup lumayan, dan artinya potensinya ada, tinggal bagaimana kita mendorongnya,” ujarnya di acara Ngopi detikINET bersama Telkomsel, di FX Plaza, Jakarta, Rabu (18/12/2013).


(tyo/rou)


Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!