Seperti dilansir Business Insider, kepergian De Castro merupakan andil dari CEO Yahoo Marissa Mayer. Padahal eksekutif cantik ini pula yang merekrut De Castro pada Oktober 2012 silam.
"Dalam evaluasi yang telah saya lakukan, saya melakukan banyak keputusan sulit. Dimana salah satunya adalah COO kita, Henrique De Castro, harus meninggalkan perusahaan. Saya mengapresiasi kontribusi De Castro dan mendoakan yang terbaik untuknya di masa depan," tulis Mayer dalam email resminya.
De Castro efektif pergi dari Yahoo per 16 Januari 2014. Belum disebutkan siapa penggantinya untuk sementara waktu.
Namun yang pasti, direkrutnya De Castro dari Google 15 bulan lalu sejatinya untuk membantu Yahoo memperbaiki hubungannya dengan agensi besar sehingga dapat menggenjot bisnis iklan Yahoo.
Mayer pun awalnya menaruh harapan tinggi kepada koleganya tersebut -- terlebih keduanya merupakan alumni Google.
Termasuk saat Mayer dipercaya jadi CEO Yahoo, De Castro pun ikut dibajak dengan harapan bahwa ia juga dapat mendatangkan pundi-pundi iklan ke Yahoo. Seperti halnya saat De Castro meracik bisnis display ad Google yang kini telah mampu meraup revenue hingga miliaran dolar.
(ash/eno)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!
