Rogers yang masih berusia 16 tahun memang tergolong hebat. Ia berhasil menemukan celah untuk masuk ke dalam database yang berisikan data penting 600 ribu pengguna transportasi publik di Negeri Kangguru.
Data tersebut ia dapat dari situs yang dikelola oleh Metlink, salah satu perusahaan di bawah departemen transportasi setempat.
Situs itu sangat penting, karena selalu digunakan oleh masyarakat untuk melihat segala informasi mengenai kereta, trem, dan jadwal bus.
Sedangkan database di dalamnya berisikan nama lengkap, alamat, nomor rumah dan ponsel, alamat email, tanggal lahir, dan ekstrak sembilan digit nomor kartu kredit para pengunanya.
Rogers sejatinya telah melaporkan temuannya itu sejak Desember 2013 lalu, namun tak satu pihak pun menanggapi laporannya tersebut. Ia pun akhirnya membocorkan temuannya ke media setempat, The Age, bahwa ia berhasil membobol situs penting itu.
Namun bukannya mendapatkan penghargaan karena telah menemukan celah, Rogers justru dibekuk kepolisian Australia kerena dianggap telah masuk ke dalam sistem secara ilegal. Seperti dikutip detikINET dari Tech Eye, Rabu (15/1/2013).
Belum diketahui hukuman apa yang akan dijatuhi untuk Rogers, namun remaja ini mengaku sangat menyesal niat baiknya justru malah berujung musibah untuk dirinya.
(eno/ash)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!