'Ponsel China Gak Murahan Kok'

Hong Kong - Mungkin masih cukup banyak orang yang menganggap ponsel buatan vendor asal China murahan atau rendah kualitasnya. ZTE ingin memperbaiki persepsi tersebut dengan beragam strategi.

"Manufaktur ponsel China memang masih sering dinilai belum bagus. Padahal tidak begitu kenyataannya. Untuk itu, kami ingin menjadi merek top di bidang perangkat pintar dalam tahun tahun mendatang. Setara dengan nama seperti Sony, Samsung atau Apple," kata LV Qianho, Global Marketing director ZTE Corporation di Hong Kong.


ZTE pun berupaya meningkatkan brand awareness di pasar pasar kunci. Seperti menggeber kampanye promosi, antara lain dengan menggandeng klub basket terkenal NBA, Houston Rockets.


Kemudian membuat produk flagship bagus dengan harga kompetitif, seperti ZTE Grand S II. "Kami akan terus berupaya mendengarkan apa keinginan konsumen end user dan menerapkannya di ponsel kami. Anggaran riset dan penge,bangan terus kami tingkatkan," sebut Qianho.


Untuk lebih mendekatkan diri dengan konsumen, ZTE akan membangun banyak toko khusus di lokasi strategis seperti mall. Langkah tersebut akan dilakukan di beberapa negara mulai tahun 2014 ini, termasuk di Indonesia sehingga konsumen bisa mencoba ponsel andalan ZTE.


ZTE sejatinya sudah lumayan berkibar di pasar mancanegara, di mana pada tahun 2013 lalu mereka mampu menjual 40 juta unit smartphone di seluruh dunia. Di pasar kunci Amerika Serikat, ZTE cukup eksis dan memiliki pangsa pasar 6%. Mereka pun ingin meningkatkannya sampai dua kali lipat.


Dengan tujuan memperbanyak pilihan konsumen, ZTE juga membentuk brand ponsel baru bernama Nubia yang ditujukan untuk segmen menengah ke atas. Dengan berbagai strategi tersebut, di tahun 2017 ZTE berambisi menguasai 10% pangsa pasar smartphone global dari pencapaian 6% di tahun 2013.


Di sisi lain, ZTE menyadari mulai banyak vendor China yang mengikuti jejak mereka berekspansi di pasar global. Misalnya saja Oppo atau Xiaomi. Namun ZTE yakin akan tetap berada di posisi top. "Kami hanya harus berbuat lebih baik," kata Zhang Renjun, Senior Vice President ZTE.


(fyk/ash)


Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!