Ada yang terjebak, ada pula yang sadar bahwa ini cuma produk replika. Tetapi karena melihat gengsi, ya banyak juga yang membelinya. Terlebih, harganya jauh lebih murah dibandingkan Galaxy S4 yang asli.
Fenomena ini terjadi di Pekanbaru. Sulit membedakan mana Galaxy S4 yang asli dengan yang palsu. Semua bentuk dan fasilitas fiturnya terlihat sama.
Di Pekanbaru sendiri, penjualan Galaxy S4 'wanna be' ini bisa ditemui di mal Suzuya. Dari jenis replika Galaxy S4 sampai Galaxy S3 bisa ditemukan. Harganya lumayan murah, rata-rata hanya dijual kisaran Rp 1,2 juta.
"Lumayanlah, daripada beli yang asli mahal lebih dari Rp 5 jutaan. Mending yang replika. Toh, orang lain juga tak tahu kita pakai asli apa replika," kata Surya Aditya (24 tahun) seorang karyawan perusahaan swasta kepada detikINET.
Lantas apa sebenarnya kelemahan versi replika itu? Menurut salah seorang penjual ponsel Samsung asli, ada beberapa hal kelemahan yang paling mencolok.
Terutama pada ketahanan baterai. Baterai ponsel abal-abal biasanya hanya dalam hitungan 3 jam sudah minta untuk diisi ulang. Di samping kondisi replika mudah panas.Next
(cha/ash)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!