Dilaporkan The New York Times, Senin (3/2/2014), motode yang dipertimbangkan antara lain mengisi ulang baterai secara wireless dengan induksi magnet. Teknologi semacam ini, sudah ditawarkan oleh sejumlah smartphone Nokia.
Metode lain yang mungkin akan dipakai, menggunakan tenaga surya alias sinar matahari. Akan dibenamkan semacam solar panel pada layar iWatch untuk menyimpan cadangan energi.
Juli silam, Apple juga baru saja mendapat paten untuk baterai fleksibel. Jenis baterai ini tentunya akan dengan mudah dipasangkan dengan lapisan solar panel yang juga fleksibel.
Yang paling menarik, Apple juga bereksperimen dengan teknologi kinetik. Dengan teknologi ini, baterai iWatch dapat diisi ulang dengan cara digoyang-goyangkan atau saat si penggunanya aktif bergerak.
Berdasarkan deskripsi paten yang diperoleh Apple pada 2009, teknologi ini memungkinkan gerakan tangan si pengguna, memicu charging station mikro di iWatch secara otomatis mengisi baterai.
Namun belum diketahui, metode pengisian baterai mana yang akan digunakannya. Seperti biasanya, misteri baru akan terkuak ketika Apple merilis iWatch-nya nanti.
(rns/ash)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!
