Pasalnya, harga saham Apple langsung melemah tak lama setelah pengumuman kinerja keuangan. Nah, dua keuntungan dari buyback ini adalah Apple bisa membeli kembali di harga murah sekaligus secara perlahan menaikkan harga sahamnya kembali.
Dalam wawancara dengan Wall Street Journal yang dikutip AFP, Jumat (7/2/2014), CEO Apple Tim Cook mengaku terkejut atas koreksi saham produsen iPhone tersebut. Ia menganggap situasi ini merupakan kesempatan bagi Apple untuk membeli kembali sahamnya yang beredar di pasar.
Secara total, saham yang sudah dibeli kembali oleh Apple nilainya mencapai US$ 40 miliar (Rp 400 triliun) berdasarkan data Wall Street Journal.
Penjualan iPhone dan iPad memang tembus rekor, tapi investor khawatir dengan proyeksi melambatnya penjualan Apple di tahun ini karena sudah banyak saingan di pasar.
Raksasa teknologi asal AS itu mencetak rekor penjualan iPhone di triwulan terakhir 2013. Hasilnya, Apple meraup untung US$ 13,1 miliar atau sekitar Rp 131 triliun.
Perusahaan yang didirikan almarhum Steve Jobs itu mencatat omzet US$ 57,6 miliar (Rp 576 triliun) berkat penjualan 51 juta iPhone.
Selain itu, perusahaan yang bermarkas di California itu juga sudah menjual 26 juta iPad sepanjang triwulan yang berakhir 28 Desember 2013 tersebut. Jumlahnya ini mencetak rekor, sama halnya dengan penjualan Mac yang menembus 4,8 juta.
Aksi buyback ini termasuk dalam program Apple untuk mengembalikan keuntungan kepada investor senilai US$ 100 miliar (Rp 1.000 triliun). Dari jumlah itu sebanyak US$ 60 miliar sudah disisihkan untuk buyback saham.
Pada penutupan perdagangan Kamis waktu setempat, saham Apple turun tipis 0,02% ke posisi US$ 512,51 per lembar. Keuntungan investasi di saham ini dalam satu tahun ke belakang mencapai 15,55%. (ang/ash)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!