Twitter Rugi Rp 6,5 Triliun

Jakarta - Situs jejaring sosial Twitter mencatat rugi US$ 645 juta (Rp 6,5 triliun) di akhir 2013, kerugian ini bengkak enam kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya US$ 79 juta. Sahamnya langsung anjlok lebih dari 17% pada perdagangan preclosing.

Kerugian ini sudah diprediksi analis, tapi tetap saja sahamnya dilepas investor karena pertumbuhan pengguna bulanannya melambat di triwulan terakhir 2013.


Pada triwulan IV-2013, jumlah pengguna aktif Twitter tercatat 241 juta, hanya naik tipis 3,8% dibandingkan posisi triwulan sebelumnya. Hal ini bisa dibilang sangat lambat, karena di awal tahun ini pertumbuhan pengguna Twitter bisa hingga 10%.


"Apa yang ditunjukkan oleh laporan ini adalah seberapa tenar Twitter jadi media sosial," kata Arvind Bhatia, analis dari Sterne, Agee & Leach seperti dikutip detikINET dari AFP, Kamis (6/2/2014).


Sahamnya pun langusng dilepas investor setelah perdagangan preclosing, anjlok 17% ke posisi US$ 54,3 per lembar. Twitter menetapkan harga IPO sebesar US$ 26 per lembar di November lalu.


Pada perdagangan perdananya, saham Twitter langsung melonjak ke US$ 45 per lembar. Sahamnya sempat menembus posisi tertinggi di US$ 74,73 per lembar.


Di akhir 2013 lalu, Twitter raup omzet US$ 664 juta naik dua kali lipat dibandingkan tahun lalu US$ 316 juta di tahun sebelumnya. Sayangnya kerugian malah bengkak dengan alasan banyak uang yang dipakai untuk pengembangan perusahaan.


(ang/eno)


Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!