Kerugian ini sudah diprediksi analis, tapi tetap saja sahamnya dilepas investor karena pertumbuhan pengguna bulanannya melambat di triwulan terakhir 2013.
Pada triwulan IV-2013, jumlah pengguna aktif Twitter tercatat 241 juta, hanya naik tipis 3,8% dibandingkan posisi triwulan sebelumnya. Hal ini bisa dibilang sangat lambat, karena di awal tahun ini pertumbuhan pengguna Twitter bisa hingga 10%.
"Apa yang ditunjukkan oleh laporan ini adalah seberapa tenar Twitter jadi media sosial," kata Arvind Bhatia, analis dari Sterne, Agee & Leach seperti dikutip detikINET dari AFP, Kamis (6/2/2014).
Sahamnya pun langusng dilepas investor setelah perdagangan preclosing, anjlok 17% ke posisi US$ 54,3 per lembar. Twitter menetapkan harga IPO sebesar US$ 26 per lembar di November lalu.
Pada perdagangan perdananya, saham Twitter langsung melonjak ke US$ 45 per lembar. Sahamnya sempat menembus posisi tertinggi di US$ 74,73 per lembar.
Di akhir 2013 lalu, Twitter raup omzet US$ 664 juta naik dua kali lipat dibandingkan tahun lalu US$ 316 juta di tahun sebelumnya. Sayangnya kerugian malah bengkak dengan alasan banyak uang yang dipakai untuk pengembangan perusahaan.
(ang/eno)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!