Jumlah pendapatan yang diraup anak usaha Axiata asal Malaysia itu sebesar Rp 21,4 triliun di 2013, hanya naik tipis dari pendapatan tahun sebelumnya Rp 20,9 triliun.
Kenaikan tipis itu berasal dari pendapatan layanan data yang tumbuh 16% dari tahun lalu. Pendapatan non-percakapan memberikan kontribusi sebesar 54% dari total penggunaan pendapatan, meningkat 50% dari tahun lalu.
Beban pendapatan perseoran naik cukup tinggi dari hanya Rp 16,6 triliun di 2012 menjadi Rp 19 triliun di 2013. Salah satu penyumbang beban terbesar adalah rugi selisih kurs yang diderita operator seluler itu sebesar Rp 1 triliun.
"Kita menghadapi tahun yang penuh tantangan di tahun 2013 akibat dari pelemahan posisi kita di pasar dari kompetisi. Namun, kita sanggup menstabilkan dan membawa perubahan arah perusahaan dan berlanjut dengan pencapaian pertumbuhan operasional selama 2013," kata Presiden Direktur XL Hasnul Suhaimi dalam siaran pers, Kamis (6/2/2014).
Ia menambahkan, layanan data kembali masih mengalami pertumbuhan tercepat dan kontributor terbesar XL dengan kontribusi sebesar 23% dari total pemakaian pendapatan dibandingkan 20% dari tahun lalu.
Selain itu, kata Hasnul, trafik data juga tumbuh 142%, dengan total pelanggan data mencapai 33 juta pelanggan atau sekitar 54% dari total pelanggan XL.
(ang/ash)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!