Bisnis Teknologi Multipolar Menguat Saat Rupiah Melemah

Jakarta - Melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS diakui turut menyebabkan berkurangnya belanja teknologi informasi (TI) di Indonesia. Namun kondisi ini tidak terlalu berpengaruh bagi Multipolar Technology.

Bahkan sebaliknya, perusahaan teknologi dengan kode emiten MLPT ini berhasil membukukan laba bersih Rp 28,5 miliar, naik 85,4% dibandingkan tahun sebelumnya.


"Meskipun terjadi pelemahan rupiah terhadap dolar AS pada semester kedua 2013 lalu yang menyebabkan berkurangnya belanja TI di Indonesia, namun kami tetap menunjukkan kinerja yang menggembirakan," kata Presiden Direktur MLPT, Harijono Suwarno, di Jakarta, Kamis (6/3/2014).


Pada saat yang bersamaan, Multipolar juga membukukan pendapatan sebesar Rp 1,51 triliun atau tumbuh 12,5% dari pendapatan tahun sebelumnya sebesar Rp 1,34 triliun.


Menurut Harijono, pencapaian kinerja MPLT ini diperoleh antara lain dari kontribusi penjualan solusi dan jasa yang terus tumbuh seiring meningkatnya permintaan pelanggan akan solusi teknologi informasi di luar perangkat keras.


Tercatat, laba yang diatribusikan pada entitas induk meningkat menjadi Rp 56,7 miliar di tahun 2013 atau naik 87,4% dari Rp 30,2 miliar di tahun 2012.


Sedangkan laba per saham (earning per share/EPS) turun dari Rp 38/saham menjadi Rp 34/saham dikarenakan meningkatnya jumlah lembar saham sebanyak 375 juta lembar saham pada Juli 2013 dalam rangka penjualan saham perdana (IPO).


(rou/ash)


Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!