Smartfren Pede Jual 4 Juta Andromax Tanpa Tablet

Jakarta - Tak tanggung-tanggung, Smartfren langsung pasang target tinggi begitu melihat Andromax laku keras di pasar dalam setahun terakhir. Dan hebatnya lagi, target tinggi ini coba diraih tanpa melibatkan satupun penjualan perangkat tablet.

Dalam jumpa pers Smartfren Business Outlook 2014 di Hotel Pullman, Jakarta, operator seluler CDMA itu memaparkan rencana bisnisnya tahun ini. Salah satunya dengan cara jor-joran memasarkan Andromax sebagai penopang revenue dan jumlah pelanggan.


Direktur Keuangan Smartfren, Antony Susilo, mengatakan bahwa tugas Djoko Tata Ibrahim selaku Deputy CEO Smartfren yang membawahi urusan pemasaran jadi semakin berat. Karena dipatok target tinggi tiga kali lipat.


"Dari yang tadinya berhasil jual 1,2 juta hingga 1,3 juta unit tahun lalu, kini kami targetkan menjadi 4 juta unit. Dana belanja untuk beli smartphone Andromax juga kita naikkan jadi USD 400 juta," katanya.


Smartfren yang sejatinya merupakan perusahaan telekomunikasi, terpaksa sedikit banting setir jualan handset juga karena minimnya perangkat CDMA yang beredar di Indonesia. Pilihannya jatuh ke handset berbasis OS Android yang lebih mudah dan murah untuk diproduksi.


Untuk basis produksinya, anak perusahaan grup Sinarmas ini menggandeng produsen asal China untuk membuat ponsel dengan merek dagang Andromax Smartfren, seperti ZTE, Hisense, Innos, dan Huawei.


"Ini sebenarnya kecelakaan. Tapi ternyata rezekinya di situ, dari jualan handset. Jadi sekarang kita teruskan karena di tahun sebelumnya kami cukup sukses," kata Djoko sambil tertawa.Next


(rou/ash)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!