Aplikasi Kencan Jadi Tempat Cari Jodoh

Jakarta - Zaman dulu, biro jodoh sangat identik sebagai tempat untuk berburu pasangan. Namun kini, cukup lewat aplikasi kencan, jodoh pun bisa didapatkan.

Perusahaan biro jodoh profesional asal Singapura, Lunch Actually, mengungkapkan fakta perilaku mencari jodoh melalui penggunaan aplikasi online dating. Terungkap bahwa 49,09% pria dan 32,72 % wanita menggunakan aplikasi online dating untuk mencari pasangannya.


Dari sisi komposisi umur, pria berusia 21 hingga 30 tahun yang lebih banyak menggunakan aplikasi dibandingkan mereka yang berumur di atas 31 tahun. Sementara untuk wanita, usia 26 hingga 35 tahun yang lebih mayoritas.


"Hal ini memang wajar mengingat wanita pada usia tersebut sudah mulai merasakan kecemasan psikologis selagi belum menemukan jodohnya," ujar Violet Lim, CEO Lunch Actually.


Meski tren menggunakan aplikasi jodoh terus tumbuh, namun mayoritas responden tetap memilih cara konvensional dalam mencari pasangan hidupnya. Menggunakan jasa biro jodoh saat ini tetap menjadi piilihan utama.


Salah satu alasan mereka adalah menilai cocok tidaknya calon pasangan haruslah dilihat langsung secara fisik (18,57 %), sementara yang menjawab tidak yakin terhadap profil dan kualitas seseorang jika mengandalkan aplikasi saja mencapai 37,4%.


Sebagai tambahan, lanjut Violet, para responden sangat yakin bahwa setiap orang memiliki pasangan hidupnya masing-masing. Sayangnya mereka ragu apakah mereka bisa menemukan jodohnya.


Wanita lebih banyak memiliki keraguan tersebut (43,90 %) dibandingkan pria (39,72 %). Hal ini disebabkan karena secara psikologis wanita yang ragu tersebut menganggap bahwa mereka tidak seagresif wanita lain dalam mengejar jodoh. Di samping itu pula, keraguan timbul karena mereka memiliki standart yang tinggi dalam memilih calon suami dan tidak ada pria yang memenuhi standar tersebut.


“Kami sudah sering membantu klien-klien kami yang kesulitan mendapatkan jodoh di berbagai negara di Asia. Hasilnya cukup memuaskan. Dengan konsep makan siang bersama calon pasangan hidup, mereka bisa memutuskan apakah akan melanjutkan hubungannya atau tidak. Tentu sebelum saling bertemu kami akan mendampingi dan menjalin komunikasi yang intensif dengan klien. Apalagi rata-rata responden kami masih memilih untuk bertemu langsung dibandingkan mengenal secara maya,” tandas Violet.


(ash/ash)