Salah satu potensi pemain non perbankan datang dari sektor telekomunikasi (telko), sebab industri ini memiliki kekuatan dan infrastruktur dalam menggulirkan layanan keuangan inklusif.
Mereka memiliki calon pasar sangat besar, saat ini di Indonesia terdapat 311,4 juta pengguna seluler terdiri dari 139 juta pelanggan Telkomsel, 54,2 juta pelanggan Indosat, 59,6 juta pelanggan XL, 46,5 juta pelanggan Tri, dan 12,1 juta pelanggan Smartfren.
Operator telko juga memiliki jaringan agen sangat luas melalui kantor-kantor customer service yang tersebar hingga level kecamatan, belum lagi jaringan distributor pulsa yang bisa sampai lingkup RT. Tiga operator besar, seperti Telkomsel memiliki 437 kantor customer service yang terbagi ke dalam tiga skala level (di antaranya 86 buah GraPari), Galeri Indosat 110 kantor, serta XL Center 107 kantor.
Telko juga memiliki infrastruktur jaringan yang akan mendukung layanan keuangan inklusif, yang mana layanan keuangan baru ini selalu memanfaatkan teknologi informasi. Saat ini jangkauan layanan operator eksisting terus diperkuat penambahan-penambahan jumlah BTS.
Hingga saat ini, dari data yang diperoleh, Telkomsel memiliki jumlah BTS terbanyak yaitu 84 ribu BTS, Indosat (37 ribu BTS), XL (52 ribu BTS), Tri (33,2 ribu BTS), dan SmartFren (6 ribu BTS), sehingga totalnya terdapat 212.601 BTS di seluruh Indonesia.
Pembangunan infrastruktur jaringan operator juga didorong program pemerintah mewujudkan percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi masyarakat Indonesia. Seperti halnya program Indonesia Digital Network PT. Telkom, yang salah satu targetnya pembangunan fiber optik sepanjang 26,299 km di seluruh Indonesia pada tahun 2015.Next
(ash/ash)