Tunanetra Bisa 'Melihat' Berkat Augmented Reality

Jakarta - Tak semua manusia beruntung bisa lahir dengan kondisi fisik sempurna. Namun berkat kecanggihan teknologi, panca indera yang terbatas tak lagi jadi halangan untuk ikut merasakan indahnya dunia.

Bagi tunanetra, misalnya, impian untuk melihat dunia bukan tak mungkin akan terwujud dalam waktu dekat dengan kian disempurnakannya teknologi Augmented Reality.


Mulai dari Word Lens yang baru-baru ini diakuisisi oleh Google Translate agar bisa menerjemahkan rambu-rambu atau menu restoran ke semua bahasa. Sky Map yang bisa membantu mengidentifikasi bintang dan planet di langit malam.


Di London, Inggris, teknologi Augmented Reality interaktif ini memberi petunjuk kepada para pengunjung untuk membantu menggali lebih pada pameran-pameran di museum.


Dan yang terbaru, Intel juga ikut ambil bagian dalam pengembangan teknologi Augmented Reality ini. Tujuannya tentu saja, untuk memberikan penglihatan kepada mereka yang tidak bisa melihat.


Menurut Director of the Intel RealSense Interaction Design Group, Rajiv Mongia, pihaknya sedang merealisasikan bagaimana teknologi Augmented Reality ini dapat memperluas persepsi dan bekerja sama baik dengan lingkungan fisik di sekitar kita.


Mongia dan timnya sedang mengembangkan sebuah prototipe yang memiliki potensi untuk membantu tunanetra dan orang dengan gangguan penglihatan untuk mendapatkan pengetahuan yang lebih baik dari lingkungan sekitar.Next


(rou/rou)