Bagi Anda yang akrab dengan YouTube, pasti menganggap fitur ini bukanlah hal baru. Namun setidaknya video-video menarik yang kerap muncul di Timeline dapat ditempelkan di website ataupun media sosial lain.
"Facebook Embedded Video secara drastis meningkatkan potensi jangakaun konten Anda," ujar Deborah Liu, Product Marketing Manager Facebook seperti dikutip detikINET dari laman ReadWrite, Kamis (26/3/2015).
Meski kini video di Facebook dapat disebarluaskan sehingga meningkatkan jumlah yang melihat. Namun sang pemilik video tidak mendapatkan keuntungan materi seperti ditawarkan oleh YouTube.
Seperti diketahui ketika mengunggah sebuah video di YouTube, Anda akan mendapatkan bayaran berdasarkan berapa banyak yang melihat. Namun dengan catatan, video tersebut boleh dipasang iklan oleh pihak YouTube.
Hal tersebut rupanya disadari pihak Facebook. "Kami tahu itu penting. Facebook sudah melakukan eksperimen. Namun kami ingin memberikan pengalaman yang terbaik dulu sebelum menghadirkan opsi tersebut," jelas Fidji Simo, Product Management Director Facebook.
Sebagai info, Facebook mulai mengarap pasar video sejak setahun silam. Kini sebanyak 3 miliar orang menonton video di Facebook tiap harinya. Membuat perusahaan yang dikomandoi Mark Zuckerberg menjadi rival terdekat YouTube.
Facebook mulai kemarin menambah ukuran file video yang dapat diunggah menjadi 1,5 GB. Pengguna pun dapat melanjutkan pengunggahan video tanpa memulai dari awal karena koneksi terputus. Tak hanya itu, kini tersedia opsi batasan umur dan wilayah yang dapat menonton, serta penjadwalan kapan video akan diposting.
Selain itu, Facebook turut merilis API baru dan tool analisis yang memungkinkan kreator konten dapat mengontrol video yang mereka publish, salah satunya data penonton.
(ash/ash)