Dan ke depannya pun BlackBerry memang seperti tak berminat untuk menggarap pasar kelas bawah. Karena menurut BlackBerry, akan lebih menguntungkan jika mereka menggarap pasar ponsel premium.
"Market share kami secara keseluruhan memang kecil, tapi itu karena termasuk dengan ponsel low end. Angka itu akan lebih besar jika fokus di ponsel kelas mid dan high," ujar Sofran Irchamni, Managing Director BlackBerry Indonesia, saat ditemui detikINET saat peluncurkan BlackBerry Classic di Jakarta, Rabu (25/3/2015).
Lebih lanjut, pria yang baru tiga minggu menjabat sebagai bos BlackBerry Indonesia itu menjelaskan bahwa market share mereka akan tumbuh lebih cepat di ponsel premium, ketimbang di ponsel kelas menengah ke bawah.
"Jadi kami gak main di kelas entry level. Ponsel kelas premium ini diposisikan bagi orang-orang yang dulu terbiasa kerja menggunakan PC, dan kini mulai menggunakan ponsel sebagai alat kerjanya," tutup Sofran.
Setelah BlackBerry Classic, ponsel premium yang dipasarkan di Indonesia adalah BlackBerry Leap. Itu sebelumnya sudah dikonfirmasi oleh pihak BlackBerry Indonesia, dalam hal ini adalah Yolanda Nainggolan, PR Manager BlackBerry Indonesia.
"Iya, mudah-mudahan masuk. Tapi belum bisa kita kasih tahu kapan, karena kan sekarang baru mau masuk BlackBerry Classic dulu," ujar Yola -- sapaannya -- kala itu.Next
(asj/fyk)