Sivadas adalah orang yang mengisi kekosongan setelah BlackBerry Indonesia setelah ditinggalkan oleh Maspiyono Handoko.
Kembali ke Sofran, ia adalah orang yang benar-benar baru di BlackBerry Indonesia. Sebelumnya alumnus Institut Teknologi Bandung angkatan 1988 itu lebih banyak berkarir di perusahaan yang bergerak di bidang IT Enterprise.
Setelah lulus kuliah, Sofran langsung bekerja di IBM, tepatnya dari tahun 1998 hingga 2000. Setelah itu ia pindah ke Oracle Indonesia, dan bertahan sekitar empat tahun di perusahaan asal Amerika Serikat itu.
Ia lalu kembali pindah ke Sun Microsystems, juga sekitar empat tahun, yaitu dari tahun 2004 hingga 2009. Dan terakhir sebelum merapat ke BlackBerry Indonesia, ia adalah Sales Director Enterprise di HP Indonesia.
Dan latar belakang di perusahaan IT enterprise itu lah yang menjadi alasan Sofran untuk hijrah ke BlackBerry Indonesia. "Alasan utama saya bergabung dengan BlackBerry Indonesia ada chemistry background saya dengan kebutuhan BlackBerry ke depan," ujar Sofran, saat peluncuran BlackBerry Classic di Jakarta, Rabu (25/3/2015).
Tujuan yang dimaksud oleh Sofran adalah peralihan bisnis BlackBerry, yang kini akan lebih berfokus ke bisnis enterprise. Meski tak akan menelantarkan bisnisnya di kelas consumer.
Sebelumnya, Sofran juga mengungkapkan alasan lain kepindahannya ke BlackBerry Indonesia. Yaitu BlackBerry yang masih kuat secara merek, baik sebagai vendor ponsel ataupun sistem aplikasi pesan.
Yang kedua adalah strategi BlackBerry yang ingin berfokus di bisnis enterprise. "Kebetulan 20 tahun saya di bisnis IT dan handle enterprise. Jadi cocok," ujarnya ketika memperkenalkan diri.
(asj/ash)