Liquid C1 (acer)
Jakarta - Dominasi Intel Corp di industri prosesor komputer tak perlu diragukan lagi. Namun jika berbicara prosesor di perangkat genggam (mobile), harus diakui jika vendor asal AS itu sudah kalah start dengan Qualcomm, Nvidia, Samsung hingga Mediatek.
Pun demikian, kondisi tak lantas membuat Intel berdiam diri. Sebagai produsen prosesor raksasa, Intel menegaskan akan all out untuk menggarap segmen smartphone. Termasuk untuk memboyong segala inovasi di PC ke ranah ponsel.
Mengandalkan 11 model ponsel yang telah tersebar di puluhan negara -- berkolaborasi dengan vendor ternama seperti Motorola, ZTE, Acer, hingga Lenovo -- Intel coba memikat pengguna smartphone.
"Prosesor smartphone garapan kami mengusung teknologi yang sama persis dengan yang ada pada produk prosesor desktop dan notebook seperti keberdaan teknologi Hyper Threading," ucap Harry K. Nugroho, Director Strtegic Business Development Intel Indonesi, saat berkunjung ke kantor Detikcom, Kamis (21/3/2013).
Seperti pada produk prosesor PC dan notebook besutannya, 'otak' di smartphone yang kembali mengusung seri Atom tersebut disematkan teknologi andalan Intel yakni Hyper Threading.
Berkat teknologi tersebut, sistem operasi Android yang diusungnya akan mengenali jumlah core yang tersemat pada prosesor menjadi dua kali lipatnya.
Dijelaskan lebih lanjut oleh Harry, Intel telah menyiapkan dua produk prosesor yang bakal menyasar segmen mid level dan entry level pada awalnya.
"Prosesor smartphone dengan core Lexington telah kami siapkan untuk menyasar segmen entry level," tuturnya.
"Sedangkan untuk kelas mid level, kami telah menyiapkan prosesor smartphone dengan core terbaru garapan kami yakni clovertrail+," ia menambahkan.
Lexington yang ditujukan bagi segmen entry level hadir dengan teknologi single core dengan kecepatan clock 1,2 GHz. Selain itu, Intel juga tidak luput menyematkan teknologi Hyper Threading dalam SoC garapannya tersebut.
Meski menyasar segmen entry level, Lexington telah mendukung konektivitas HSPA+ yang memungkinkan transmisi data hingga 21 Mbps.
Sedangkan Clovertrail+ yang disiapkan bagi segmen mid level telah dipersenjatai oleh teknologi dual core dengan kecepatan sama yakni 1,2 GHz. Namun pada Clovertrail+, Intel telah menyematkan pengolah grafis mumpuni di dalamnya yakni PowerVR SGX544 MP2.
Uniknya, berbeda dengan kebanyakan prosesor SoC smartphone yang mengusung arsitektur ARM di dalamnya, Intel justru tetap menggunakan arsitektur x86 pada prosesor SoC garapannya tersebut.
Namun meski begitu, Harry mengatakan arsitektur x86 yang digunakan tetap kompatibel dengan sistem operasi Android beserta aplikasinya berkat teknologi unik yang digunakan Intel.
"Meski menggunakan arsitektur x86, prosesor SoC kami mampu menjalankan Android beserta aplikasinya dengan lancar," tukasnya.
Kelebihan lain yang dimiliki prosesor SoC smartphone Intel adalah konsumsi dayanya yang diklaim lebih hemat, bahkan saat dibandingkan dengan produk sekelasnya. Dengan begitu perangkat smartphone yang menggunakan prosesor SoC Intel memungkinkan daya tahan baterai yang lebih lama.
Di Indonesia sendiri, Intel telah merilis ponsel pertama merek dalam wujud Acer Liquid C1. Smartphone ini mengusung prosesor Atom Z2420 single core berkecepatan 1,2 GHz, mesin grafis PowerVR SGX540 berkecepatan 400 MHz, serta RAM 1 GB.
( ash / ash )
Tetap update informasi di manapun dengan http://m.detik.com dari browser ponsel anda!