Belum lama ini VisioNet mengumumkan kolaborasinya dengan MPayMe, Ltd menggarap pembayaran berbasis mobile payment channel bagi gerai-gerai dan konsumen di Indonesia. MPayMe adalah spesialis bisnis berbasis mobile yang berpusat di Hong Kong.
"Selama lima tahun ke depan kita siapkan investasi sekitar USD 5 juta untuk Artomoro menngembangkan e-money. Tahun ini saja ada USD 2 juta kita siapkan untuk pengembangan e-money," ujar Wakil Direktur Utama Multipolar Technology Welianto Halim, dalam keterangannya, Selasa (3/9/2013).
Dalam menggarap layanan uang digital ini Multipolar memiliki produk untuk pembayaran, redeem, dan e-money itu sendiri.
"Saat ini kita sedang kustomisasi produk dari MPayMe, ZNAP. Soalnya tak semua yang ada diluar itu bisa diaplikasikan di Indonesia. Kita tengah bicara dengan 5-6 calon pelanggan untuk produk ini. Kita usahakan kuartal keempat tahun ini bisa komersial," katanya.
Sebelumnya, VisioNet menyatakan keunggulan dari ZNAP pada platform mobile payment yang dikembangkan bisa berbasis QR Code dan Mobile sehingga pengguna menjadi lebih nyaman dalam bertransaksi.
ZNAP menyediakan metode pembayaran secara mobile yang dipadukan dengan sistem business intelligence yang canggih sehingga program pemasaran dan promosi dapat disesuaikan dengan segmentasi pelanggannya, seperti promosi khusus, pemberian kupon elektronis dan penukaran penawaran khusus yang semuanya dilakukan secara elektronis.
Pada awal Juli 2013, ZNAP secara serentak meluncurkan proyek perdananya di berbagai daerah di Inggris, Amerika Serikat, Thailand, Australia, Hong Kong dan Jepang, dan akan tersedia di seluruh dunia pada awal 2014.
Frost & Sullivan sebelumnya memprediksi nilai transaksi berbasis mobile atau m-Payment di Indonesia pada 2013 diperkirakan mencapai Rp 1,45 triliun atau sekitar USD 150 juta.
Angka ini mengalami kenaikan dibandingkan 2012 dimana mencapai USD 140 juta atau setara Rp 1.35 triliun. Pada 2015 Indonesia akan memiliki 170 juta transaksi mobile payment
(rou/rns)