Dibeli Microsoft, Nokia Depak S4 di Asha?

Jakarta - Microsoft mengindikasikan Nokia tak lagi menggunakan ekosistem S4 untuk seri Asha setelah menuntaskan akuisisi unit bisnis vendor ponsel itu di kuartal pertama 2014 mendatang.

Tony Seno Hartono, National Technology Officer Microsoft Indonesia, mengatakan Nokia yang dibeli seharga USD 7,2 miliar atau sekitar Rp 79 triliun itu nantinya mungkin hanya akan menggunakan satu sistem operasi saja. Ya, apalagi kalau bukan Windows Phone.


"Kelihatannya begitu (akan meninggalkan Asha dan Symbian). Kami tidak berhak menjawab karena kami bukan dari Nokia. Jika melihat masa depan, harusnya seperti itu sehingga sistem operasi (untuk handset) hanya Windows 8," ujar Tony di Hotel Dharmawangsa, Jakarta, Rabu (4/9/2013).


Ia juga mengatakan, ke depannya akan ada empat hal yang menjadi tren di dunia, antara lain komputas awan (cloud), consumerization information technology atau bring-your-own-device (BYOD), big data, dan enterprise social networking.


Setiap orang akan membawa perangkat sendiri untuk bekerja dan hiburan. Maka itu, perusahaan mengakusisi Nokia sebagai upaya memperluas portfolio di bisnis device & service.


Menurutnya, akuisisi tersebut sudah direncanakan jauh-jauh hari. Akuisisi ini juga diharapkan dapat meningkatkan penetrasi sistem operasi smartphone Nokia dengan Windows Phone di Indonesia.


"Akuisisi ini akan memperkuat portofolio bisnis kami. Kami ingin memperkuat device. Sebelumnya kita kan punya surface, yang belum ada ya handset seperti Nokia. Kemasannya seperti apa belum tahu. Untuk services, kami akan membuat OS yang tampilannya bisa hadir di smartphone, tablet, maupun PC," paparnya.


Untuk Symbian sendiri, Nokia telah memastikan bakal mengakhiri era sistem operasi tersebut. Perusahaan asal Finlandia tersebut segera menghentikan produksi ponsel Symbian dan beralih sepenuhnya ke Windows Phone.


Nokia 808 PureView, akan menjadi ponsel Symbian terakhir yang dibuat Nokia. Financial Times melansir, Nokia memang tidak menyebutkan tanggal pasti Symbian berakhir. Pasalnya, Nokia harus 'cuci gudang' karena masih cukup banyak ponsel Symbiannya yang menunggu terjual.


(rou/ash)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!