Sederhananya, ini adalah lensa bergaya kamera. Di dalam unit yang dimaksud, Sony membekalkan semua hardware yang ada di kamera point-and-shoot Sony.
Terdapat lensa zoom, chip prosesor, baterai, stereo microphone, slot kartu memori hingga image sensor sendiri. Absennya viewfinder, diakali Sony dengan keberadaan Wi-Fi untuk mengkoneksikan Smart Lens ini ke smartphone.
Ponsel pintar ini nantinya selain bisa dipakai sebagai viewfinder, juga dipakai untuk mengatur berbagai settingan, termasuk white balance, focus, ISO, dan lain-lain.
Ya, unit tersebut memang didesain untuk dihubungkan dengan smartphone, Android maupun iOS. Selain dibekali WiFi, Smart Lens juga memiliki NFC.
Ada dua model yang digeber Sony, yakni QX100 yang dibanderol USD 499 dan QX10 dengan harga USD 250. QX100 memiliki 3.6x optical zoom dan stabilization, sensor 1 inch dengan resolusi 20MP, optik Zeiss, dan BIONZ image processing.
(Sony Cyber-shot QX100)
Sedangkan model kedua yakni QX10 memiliki 10x optical zoom, namun dengan sensor yang lebih kecil yakni 1/2.3 inch beresolusi 18.2MP dan lensa Sony G. ISO maksimalnya adalah 3200, lebih rendah dibandingkan QX100 (6400).
(Sony Cyber-shot QX10)
Saat dipasangkan dengan baterai dan stick memory, QX100 memiliki bobot 179g dan QX10 105g, demikian seperti dikutip dari BBC, Kamis (5/9/2013). "Kini kami menjadi pertama yang berani menciptakan lensa bergaya kamera ini dengan semacam user interface baru," tukas Dennis van Schie, Head of Sales & Marketing Sony.
(sha/ash)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!