"Kami akan terus membuat ponsel yang akan Anda sukai di masa mendatang, dan ponsel terbaru kami nanti merupakan gabungan produk dan layanan terbaik dari Microsoft dan Nokia," tulis pernyataan bersama CEO Steve Ballmer dan CEO Stephen Elop di situs resmi Microsoft.
Memang, di industri smartphone posisi Nokia semakin digeser oleh Apple, Samsung, dan beberapa produsen Android lainnya. Oleh sebab itu, Nokia akhirnya menyerahkan seluruh bisnis ponsel kepada Microsoft.
Windows Phone sendiri tidak memiliki posisi yang cukup baik di pasar. Lembaga riset IDC mencatat, sistem operasi besutan Microsoft itu hanya memiliki sekitar 3,7% dari total smartphone yang dikapalkan pada kuartal II 2013. Jauh di bawah Android yang mencapai 79,3% atau iOS dengan 13,2%.
Dengan membeli Nokia, Microsoft berharap bisa menggunakan kekuatan paten dan kekayaan produk perusahaan asal Finlandia itu, sehingga bisa bersaing dengan sistem operasi lainnya.
"Penggabungan dua tim hebat ini akan mempercepat pertumbuhan pangsa pasar dan keuntungan Microsoft di industri ponsel. Selain inovasi dan keragaman jenis ponsel, Nokia terbukti memiliki bakat dalam berbagai bidang penting seperti desain hardware, distribusi, serta marketing," lanjut pernyatan Ballmer.
Entahlah seperti apa produk kolaborasi kedua perusahaan tersebut. Tapi yang pasti, nama Lumia kini akan semakin lengket dengan Microsoft. Dan ada kemungkinan Nokia akan menutup pintu untuk sistem operasi lain.
(eno/ash)