Huawei pantas khawatir, mengingat sebagian besar konsumen, terutama di Amerika Serikat dan Eropa, kesulitan mengucapkan kata 'Huawei'. Menurut salah satu anggota Dewan Direksi Huawei Chen Lifang, karena kendala ini perusahaannya sudah berencana mengganti nama sejak dua tahun lalu.
Tapi Huawei akhirnya memutuskan untuk mempertahankan nama tersebut. Pertimbangannya, merek Huawei sudah lama dipakai dan reputasinya di sektor solusi telekomunikasi cukup bagus.
Meski demikian, tidak menutup kemungkinan jika suatu hari nanti Huawei mewujudkan niatan ini. Dikatakan Chen, jika consumer group yang menjual smartphone Huawei percaya bahwa nama berbeda bisa memberikan nilai tambah dalam penjualan, bukan tidak mungkin penggantian nama jadi dilakukan.
Huawei sendiri memang punya cara unik menembus pasar Amerika Serikat. Huawei harus memastikan konsumen di Barat tahu bagaimana mengucapkan mereknya. Terdengar sepele? Justru ini yang lebih penting bagi Huawei.
Tahun lalu, sebuah survei kecil-kecilan dilakukan Huawei untuk mengetahui bagaimana konsumen mengucapkan 'Huawei'. Hasilnya, sebagian besar mereka memang kesulitan mengucapkannya.
Survei yang direkam menjadi tayangan video ini, memperlihatkan seorang presenter membawa papan berlogo dan tulisan 'Huawei', mendatangi orang-orang yang sedang berada di Times Square.
Dalam percobaan tersebut, orang-orang yang didatangi rata-rata tidak tahu bagaimana mengucapkannya. Ada yang menyebut 'haw wi', 'how wei', atau 'huwawi'. Lucunya lagi, banyak di antara mereka tidak tahu apa itu Huawei. Berikut adalah tayangan video tersebut.
(rns/rou)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!