Caplok Axis Jadi Solusi Frekuensi XL yang Pas-pasan

Jakarta - XL Axiata tentu sudah berhitung mengeluarkan dana sebesar USD 865 juta untuk meminang Axis Telekom Indonesia.

Aksi korporasi ini pun bakal menjadi solusi bagi XL untuk mengatasi keterbatasan sumberdaya frekuensi yang dimilikinya.


Presiden Direktur XL Axiata Hasnul Suhaimi mengatakan, berdasarkan analisa bisnis dan teknik yang telah dilakukan perusahaan, akuisisi dan merger XL-Axis ini akan dapat memberikan keuntungan jangka panjang baik kepada XL, shareholders maupun stakeholders telekomunikasi di Indonesia.


"Melalui akuisisi dan merger XL dapat mengatasi keterbatasan sumber daya yang kini dialami oleh perusahaan," ‎kata Hasnul.


Keputusan merger dan akuisisi dengan Axis ini juga ditegaskan Hasnul merupakan pilihan logis untuk memenuhi ekspektasi pelanggan yang terus meningkat terhadap layanan telekomunikasi.


"Kami berharap upaya yang kami lakukan ini dapat menjadi pengalaman penting dalam upaya melahirkan industri telekomunikasi yang sehat di Tanah Air," lanjutnya.


Dalam surat persetujuan akuisisi dan merger, Kementerian Kominfo memutuskan spektrum milik Axis yang dikembalikan sebesar 10 MHz di frekuensi 2100. Sementara spektrum 15 MHz di 1800 MHz diberikan seluruhnya kepada XL.


Jadi, meski frekuensinya dicabut, XL dan Axis sebenarnya masih punya banyak spektrum untuk ekspansi. Keduanya jika digabung masih ada 15 MHz di 2,1 GHz, 22,5 MHz di 1800 MHz, dan 7,5 MHz di 900 MHz.


(rou/ash)


Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!