Fitur ini dapat memutar video streamline dan menyajikan sebuah pengalaman menonton dalam sekali sentuh timeline para pengguna Twitter. Diklaim Twitter, hasil dari uji coba yang dilakukannya bisa melibatkan pengguna secara lebih baik. Jumlah penonton video pun lebih banyak dari sebelumnya.
"Setelah berbulan-bulan melakukan uji coba serta mendapatkan tanggapan balik dari para pengguna dan berbagai brand, Twitter dengan bangga mengumumkan sebuah test beta dari fitur Promoted Video atau Iklan Video," ujar Twitter melalui keterangannya, Kamis (14/8/2014).
Dijelaskan Twitter, fitur ini akan memudahkan brand mengupload dan mendistribusikan video-nya di Twitter, serta mengukur jangkauan serta efektivitas dari konten video tersebut.
"Dalam rangka mempermudah sebuah kampanye, sekarang kami menawarkan para pengiklan sebuah kemudahan untuk menjalankan iklan dengan model pembelian iklan Cost Per View (CPV) yang baru," ujar Twitter berpromosi.
Menarik, mengingat ini artinya para pengiklan hanya dibebankan biaya saat para pengguna Twitter mulai menonton video tersebut. Para pengiklan yang menggunakan iklan video mempunyai akses untuk menganalisa video dengan baik, seperti mengetahui persentase dan perbandingan penonton organik serta video berbayar.
Selain itu, untuk mengambil hati para pengiklan, Twitter juga memperpanjang masa uji coba dari native video solution dengan penerbit konten terpilih dan pengguna Twitter yang sudah terverifikasi.
Tujuan seluruh fitur ini adalah untuk menyajikan video ke timeline pengguna, agar tercipta ikatan yang lebih personal di antara brand dan pengguna Twitter.
"Video adalah sebuah media cerita yang sangat baik untuk menceritakan sesuatu. Kami dengan bangga memberikan sebuah kemudahan bagi para brands, penerbit dan pengguna Twitter yang sudah terverifikasi untuk membagikan video organic dan Promoted Video," ujar Twitter.
(rns/rou)