Ini adalah prosesor, atau tepatnya System on Chip (SoC) yang dibuat dengan teknologi 20nm --generasi Exynos sebelumnya dibuat dengan teknologi 28nm. Teknologi 20nm itulah yang menjadi keunggulan utama Exynos 5430. Dengan ukuran die yang semakin kecil, konsumsi dayanya pun turut menciut.
Selain itu, tak ada perubahan besar-besar dari segi performa CPU dan GPU jika dibandingkan dengan Exynos 5420 ataupun 5422. Delapan core-nya terdiri dari empat core Cortex-A15 berkecepatan 1,8 GHz, dan empat core Cortex-A7 berkecepatan 1,3 GHz.
GPU-nya masih menggunakan Mali-T628 MP6 berkecepatan 533 MHz. Prosesor grafis itu mampu menjalankan layar dengan resolusi WQHD (2560 x 1440 pixel), dan WQXGA (2560 x 1600 pixel).
Samsung juga membenamkan Multi Format Codec dengan H.265 decoder, dan prosesor terpisah bernama Seiren untuk decoding audio. Keberadaan decoder H.265 di Exynos 5430 itu serupa dengan yang dilakukan Qualcomm di SoC Snapdragon 805-nya.
Ada juga teknologi bernama Mobile Image Compresion, dan Adaptive Hibernation Display, keduanya berfungsi untuk mengurangi konsumsi daya.
(asj/fyk)