"Uber bukan pemesanan taksi. Kami tidak punya armada sendiri, dan pada kenyataannya, Uber bekerjasama dengan perusahaan rental mobil untuk penumpang yang ingin keamanan, kenyamanan dan pengalaman yang berbeda," kata Mike Brown, General Manager Uber Southeast Asia, di The Plaza Tower, Rabu (13/8/2014).
Ditambahkan oleh Chan Park, Head of Expansion Uber Asia, walau tidak mempunyai armada sendiri dan hanya sebagai penghubung, bukan berarti keamanan penumpang dipertaruhkan.
"Kami tidak sembarangan dalam memilih partnership untuk perusahaan rental mobil, kami punya standar tersendiri yang ketat," kata Park.
Walau tidak menyebutkan secara rinci jumlah armada yang beroperasi di Jakarta, Park menjanjikan bahwa rental yang diajak kerjasama adalah perusahaan penyewaan yang biasa mengantar tamu asing atau penumpang di hotel yang ada tamu asingnya.
"Uber saat ini memang khusus penumpang yang menginginkan mobil mewah. Jadi kami menjamin supir profesional di dalamnya," promosi Park, sembari menyebutkan merek mobil-mobil premium.
Uber boleh dibilang startup yang masih seumur jagung. Lahir tahun 2010 di San Francisco, sampai saat ini Uber sudah melayani 80 kota di seluruh dunia. Ketepatan dalam memesan mobil menjadi andalan mereka.
"Kita mengestimasikan bawa mobil akan datang kurang lebih 7 menit setelah penumpang memesan. Kita masih melakukan kalkulasi agar dapat bisa memberikan standar waktu, 2 menit misalnya," tambah Park.
Dengan estimasi waktu yang semakin cepat. Artinya Park ingin armada Uber ditambah. Hal ini yang ingin segera dilakukan oleh Uber di Jakarta.
"Ini adalah bab satu dari Uber di Jakarta. Kami ingin terus berkembang dengan memberikan kesempatan ke partner lokal," timpal Mike. (tyo/ash)