Putus dengan Cyanogen, OnePlus Gaet Insinyur Microsoft

Jakarta - Pisah dengan Cyanogen, OnePlus tak ingin main-main menggarap OS-nya sendiri. Diumumkan dengan sebutan Oxygen OS, perusahaan asal China ini pun merangkul insinyur Microsoft dan juga jago-jago Android dari Paranoid untuk menggarapnya.

Insinyur yang dimaksud adalah Helen Li. Wanita ini sebelumnya menjabat sebagai insinyur pengembangan software di Microsoft. Tapi Li tak bekerja sendirian, karena pendiri Paranoid Aaron Gascoigne dan kepala desain Paranoid Karim Frenn juga akan ikut mengembangkan Oxygen OS.


Menurut OnePlus, Oxygen OS buatannya akan sangat mendekati Android Open Source Project (AOSP) sehingga diklaim lebih efisien dan ringan. AOSP sendiri bisa dibilang adalah versi Android yang masih murni, tanpa adanya tambahan ini-itu yang biasanya dilakukan oleh vendor. Jadi wajar kalau AOSP memang punya performa yang lebih ngacir.


Namun Oxygen OS saat ini masih dalam tahap awal, sehingga sepertinya masih cukup lama sebelum benar-benar masuk ke ponsel OnePlus One. Selain performa yang lebih ringan, hal lain yang juga dikejar OnePlus di Oxygen OS adalah soal daya tahan baterai yang diharapkan lebih efisien.


Seperti detikiNET kutip dari Softpedia, Selasa (17/2/2015), awal pengembangan Oxygen OS disebut bermula dari kasus yang terjadi di India. Di negeri Bollywood itu OnePlus One dilarang beredar karena menggunakan CyanogeMod.


Alasannya karena salah satu produsen ponsel India Micromax telah lebih dulu menjalin kerja sama dengan CyanogenMod. Oleh sebab itu Oxygen OS pun digarap, OS ini awalnya memang dibuat khusus untuk pengguna OnePlus di India. Tapi siapa sangka bila keputusan menggarp Oxygen OS malah berujung disingkirkannya Cyanogen dari ponsel OnePlus one.


(rou/rou)