Seperti diketahui, sang pembesut iPhone memang belakangan ini kian santer diberitakan sedang mengembangkan mobil. Apple pun mulai rajin mencomot para engineer dengan keahlian di bidang sistem mobil, termasuk dari Tesla.
Seperti dikutip dari Time, Jumat (20/2/2015), sejumlah ahli dan produsen di industri otomotif pun dirangkul Apple untuk mempelajari lebih dalam mengenai cara membuat mobil listrik.
"Apple saat ini mengembangkan divisi baterai berskala besar untuk bersaing di bidang yang sama dengan A123," demikian bunyi tuntutan yang dialamatkan ke Apple.
Baik Apple maupun A123 Systems tidak bersedia memberikan komentarnya terkait dengan kasus ini. Selain Apple, lima engineer mantan karyawan A123 Systems juga masuk dalam berkas tuntutan.
A123 Systems sendiri adalah pembuat baterai lithium-ion yang didanai pemerintah Amerika Serikat sebesar USD 249 juta. Perusahaan ini mendaftarkan bangkrut di tahun 2012 dan sudah menjual sejumlah asetnya. Mungkin ini juga yang menjadi pertimbangan para engineernya untuk menerima tawaran menjadi karyawan Apple.
Teknologi baterai lithium-ion bisa diterapkan untuk berbagai perangkat, mulai dari komputer hingga pesawat terang. Namun A123 Systems punya keahlian khusus dalam produksi baterai besar yang bisa digunakan untuk mesin berukuran besar, termasuk mobil.
(rns/adr)