Konten Facebook Bakal Sajikan Virtual Reality

Jakarta - Kurang dari setahun setelah mengakuisisi Oculus Rift, Facebook mengumumkan bahwa saat ini perusahaannya sedang mengembangkan aplikasi khusus untuk virtual reality.

Istilah virtual reality belakangan memang makin santer disebut-sebut. Patut diakui, Oculus Rift menjadi pelopor teknologi virtual reality yang memicu sejumlah perusahaan teknologi kini berlomba mengembangkan dan membuat headset virtual reality.


Kini, sebagai pemilik Oculus Rift, Facebook tentu tak menyiakan kesempatan untuk memaksimalkan aset barunya ini. Chief Product Officer Facebook Chris Cox beberapa waktu lalu mengemukakan potensi virtual reality ke depannya, dan rencana Facebook di ranah ini.


"Virtual reality sangat keren. Kami sedang mengembangkan aplikasi khusus untuk virtual reality," ujarnya seperti dilansir situs Recode, Rabu (18/2/2015).


"Ketika berada di dalamnya, Anda seolah melihat masa depan, dan ini mengagumkan. Ketika di Facebook nanti, Anda hanya tinggal mengirimkan konten semacam ini, entah foto atau video," ujarnya lagi.


Ditambahkannya, mengingat teknologi ini terbilang masih baru, belum semua orang familiar atau bahkan menggunakan headset virtual reality. Ke depannya, perangkat baru ini mungkin saja menjadi lebih murah, seiring perkembangannya.


Pengembangan aplikasi tampaknya menjadi langkah logis bagi Facebook. Ketika Facebook membeli Oculus, sang bos Mark Zuckerberg mengatakan dirinya melihat peluang besar untuk virtual reality. Tak hanya untuk game, virtual reality menurutnya bisa diaplikasikan pada komunikasi, bidang pengobatan atau pendidikan.


"Virtual reality adalah salah satu mimpi fiksi ilmiah. Namun internet juga salah satu mimpi yang lain, demikian juga komputer dan smartphone," tulisanya di blog kala itu.


Namun itu tidak berarti Facebook mengabaikan potensi virtual reality untuk ranah hiburan. Bulan lalu, sebuah startup berna,a Oculus Story Studio didirikan Facebook untuk memproduksi film berteknologi virtual reality.


Jadi, jelas sekali Facebook menyiapkan banyak kemungkinan untuk pengembangan virtual reality. Mengingat status yang disandangnya sebagai raksasa jejaring sosial, tak heran Facebook memulainya dari konten di layanan jejaring sosial dulu. (rns/rns)