"CEO Microsoft batal ke Indonesia, ibunya Satya meninggal di India. Tapi kalau Twitter jadi. Saya sudah janjian sama Dick," kata Chief RA di sela acara 4G & Rich Content di Balai Kartini, Jakarta, Selasa (24/3/2015).
Prabhavathi, ibunda Satya Nadella, meninggal dunia pada 21 Maret lalu dalam usia 85 tahun. Tentu saja ini menjadi duka mendalam bagi sang CEO Microsoft. Ia pun masih dalam suasana berkabung dengan anggota keluarga lainnya di India.
Tak cuma rencana kedatangan ke Indonesia saja yang dibatalkan Satya. Namun juga ke tiga negara Asia Tenggara lainnya, yakni Singapura, Malaysia dan Vietnam. Namun acara Developer Conference yang juga bakal dilangsung di Jakarta akan tetap berjalan seperti yang telah direncanakan.
Dalam acara ini, Menkominfo Rudiantara dijadwalkan hadir bersama Joe Wilson selaku Worldwide General Manager Evangelism Microsoft dan Eleni Rachaniotou, Business Manager, Field Acceleration & Support Microsoft, untuk membawakan keynote speech mengenai 'The Power of Developers'.
Dekati Twitter
Mengenai agendanya bersama CEO Twitter, Rudiantara masih belum mau buka-bukaan sepenuhnya tentang agenda pertemuannya. Namun ia sedikit memberikan petunjuk apa saja yang akan dibahas oleh orang nomor satu yang memimpin jejaring 140 karakter itu.
"Saya mau minta Twitter dipakai untuk early warning system bencana, informasi tentang bencana itu sendiri. Twitter bisa dilokalisasi berdasarkan regional. Kita butuh aplikasi bencana memanfaatkan Twitter. Jadi orang yang kena bencana tinggal ngetweet. Sama operator juga kerja sama," paparnya.
Ketika ditanya tentang kemungkinan untuk mendesak Twitter membangun data center di Indonesia, menteri sayangnya masih menolak untuk mendiskusikannya saat ini.
"Pelan-pelanlah, sabar. Jangan nakut-nakutin orang. Ini enggak ada kaitan antara server sama pajak. Mereka mau bikin representative office saja, tapi sayangnya itu bukan PT. Jadi saya mau minta mereka bikin incorporate saja di sini," pungkas Rudiantara. (rou/ash)